Tanjungpinang, (MetroKepri) – Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang, Ade Angga mengusulkan kepada BUMD Tanjungpinang tidak lagi megurusi pasar.
“Saya juga sudah lama mengusulkan BUMD tidak lagi megurusi pasar dan seharusnya buka unit usaha baru,” kata Ade, Selasa (15/10/2019).
Karena, kata dia, di daerah atau provinsi lain, pasar dikelola oleh Dinas Pasar melalui UPT dan justru menghasilkan PAD yang tinggi, seperti Batam dan Yogyakarta.
“Tapi kita harus fair juga, kondisi keuangan BUMD saat ini semakin membaik sejak kerjasama dengan Pelindo,” ucapnya.
Tapi disatu sisi, sambungnya, BUMD tetap harus waspada, karena tidak ada jaminan kerjasama tersebut terus dilakukan oleh Pelindo.
”Sehingga mulai saat ini BUMD harus punya blueprint perencanaan usaha jangka panjang jika suatu saat kerjasama tersebut tidak dilanjutkan,” katanya.
Sementara kata Ade, kalau berbicara arus kas, BUMD Tanjungpinang sudah lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Tapi apakah pengeluaran tersebut sesuai dengan pemasukan? Jawabannya tidak.
“Maka, dalam bisnis, ada manajemen resiko. Resiko BUMD saat ini sangat besar untuk suatu saat kolaps dan agak mustahil ada penyertaan modal baru. Saya yakin teman teman DPRD tidak berani mengesahkan Perda penyertaan modal baru jika kondisi BUMD masih seperti saat ini,” katanya. (Red)