Dituding Sebut “Kulit Hitam” Dalam Pidato, Bobby Jayanto: Itu Kesalahpahaman dan Jangan Terprovokasi

by -5,615 views
Bobby Jayanto saat pidato di Acara Do'a Keselamatan Laut di Pelantar 2 Tanjungpinang
Bobby Jayanto saat pidato di Acara Do'a Keselamatan Laut di Pelantar 2 Tanjungpinang

Tanjungpinang, (MetroKepri) – Viralnya ucapan yang diduga mengarah ke SARA yang dianggap pernyataan Caleg terpilih dari Partai Nasdem Bobby Jayanto di acara Do’a Keselamatan Laut di Pelantar 2 baru-baru ini di media sosial Facebook (FB) menjadi soroton.

Pasalnya, ucapan dalam kata sambutannya Bobby Jayanto tersebut dishare oleh akun FB Jaka Anggara di beberapa Grub FB lengkap dengan Video yang berdurasi 16 menit 6 detik, Senin (10/6/2019).

Dalam penggalan sambutannya Bobby Jayanto yang menggunakan bahasa Thionghoa dan setelah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia begini bahasanya, “Perlu diketahui pada pemilu tahun ini partai saya mendudukkan 2 caleg anggota DPRD Kota dari etnis Tionghoa dan saya minta mereka harus memperjuangkan supaya tahun depan harus sukseskan perlombaan Dragon Boat ini. Berkat kepercayaan yang diberikan termasuk saya juga terpilih di DPRD Provinsi. Keuntungan kita memilih sesama etnis, bisa bekerja untuk kita sebaliknya kalau milih orang “kulit hitam” tidak mungkin mereka mau bantu kita etnis Tionghoa”, tulis akun FB Jaka Anggara.

Atas tudingan tersebut, Bobby Jayanto yang juga menjabat Ketua DPD Partai Nasdem Kota Tanjungpinang, saat dikonfirmasi oleh awak media ini lewat ponselnya mengatakan bahwasannya ucapan tersebut ada kesalahpahaman akan postingan tersebut.

“Itu suatu kesalahpahaman, akan saya luruskan masalah ini. Dan, akan saya tuang dalam media,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Bobby, Dirinya memberikan klarifikasi tentang postingan di sebuah grup FB yang menyiarkan cuplikan video pidatonya saat diminta panitia memberikan sambutan di acara Sembahyang Keselamatan di Pelantar 2, Tanjungpinang pada Sabtu malam, 8 Juni 2019.

“Dalam postingan itu pihak yang memposting menuliskan caption jika saya telah menyampaikan hal yang bersifat Rasis. Karena itu saya ingin memberikan klarifikasi supaya tidak ada kesalahpahaman dan tidak terprovokasi oleh postingan tersebut,” ungkapnya.

Bobby menjelaskan, Kronologisnya begini: Dia diundang sebagai tokoh masyakat di acara Sembahyang Keselamatan Laut di Pelantar 2 tersebut. Makanya pidato yang disampaikan dalam bahasa Tionghoa karena itu adalah acara internal etnis Tionghoa.

Jadi, ceritanya, biasanya setiap tahun saat sembahyang keselamatan juga selalu diadakan lomba perahu naga atau dragon boat race. Namun tahun ini menurut panitia tidak dilakukan. Alasannya tidak ada dana.

“Mendengar hal itu saya merasa masalah ini harus dikomunikasikan,” paparnya.

Tambahnya lagi, saat diminta memberikan sambutan, Dirinya menyampaikan arahan diantaranya tentang agar kita (sesama etnis Tionghoa) harus saling membantu kelenteng karena merupakan tempat ibadah. Kemudian tentang lomba Perahu Naga di Pelantar 2 menurut Dia adalah tradisi sejak lama yang harus terus dilestarikan.

“Saya sendiri sejak kecil sangat senang melihat lomba itu,” ungkapnya.

Karena menurut kepercayaan kami etnis Tionghoa dan yang beragama Budha, lomba perahu naga ini adalah tradisi budaya menolak bala, sehingga disejalankan dengan sembahyang keselamatan.

“Karena itu saya menyampaikan sangat sayang jika tahun ini lomba perahu naga tidak dilaksanakan,” terangnya.

Bobby menberikan klarifikasi apa yang disampaikannya saat pidato, ‘Mengingat pada Pileg 2019 ini Partai NasDem Tanjungpinang yang mana kebetulan saya sebagai ketuanya mendapat 4 kursi di DPRD Kota Tanjunginang , yang mana 2 kursi diantaranya diraih oleh etnis Tionghoa serta 1 kursi untuk DPRD Provinsi Kepri, sangat berharap anggota dewan dari etnis tionghoa partai nasdem ini nantinya bisa mengakomodir aspirasi masyarakat untuk bisa terus melestarikan budaya lomba perahu naga ini’.

“Saya juga menyatakan terimakasih kepada masyarakat yang telah percaya kepada kami Partai NasDem Kota Tanjungpinang,” bebernya.

“Jadi, tuduhan rasis kepada saya itu karena menyebutkan suku Tionghoa harus saling membantu, itu adalah kesalahpahaman. Saya menekankan di acara internal etnis tionghoa itu untuk saling membantu sesama kami , agar memotivasi masyarakat untuk turut melestarikan budaya lomba perahu naga di Pelantar 2 yang sudah menjadi tradisi tetap lestari. Karena itulah guna memilih wakil rakyat dari etnis tionghoa supaya bisa membantu memperjuangkan aspirasi masyarakat salah satunya melestarikan budaya yang sudah dilaksanakan sejak lama supaya tetap terus dilaksanakan tiap tahun.

“Jadi, tidak ada sedikitpun niat saya untuk rasis seperti di postingan itu,” ujarnya lagi dengan tegas.

Namun, Bobby tetap menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat luas yang merasa tidak nyaman dengan sebutan di video tersebut. Sebagai manusia biasa dirinya tentu tidak terlepas dari kesalahan dan kesilapan, karena jujur dari hati paling dalam saya tidak maksud untuk mendiskriditkan pihak mana pun.

“Saya tahu betul semua ras di Tanjungpinang adalah saudara saya yang sudah saling kenal sejak kecil,” katanya.

Karena itu melalui kesempatan ini, Bobby dengan segala kerendahan hati mengajak kepada masyarakat luas, marilah kita sama sama mempererat hubungan persaudaraan dan menjaga persatuan serta kesatuan NKRI agar lebih solid untuk kemajuan daerah kita kedepan. (*)

Penulis: Novendra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.