Tanjungpinang, (MK) – Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Soerya Respationo menyebutkan, kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone) Batam, Bintan, Karimun dan beberapa lokasi di Tanjungpinang akan menguntungkan Kepri jika dikelola secara optimal.
“Namun, pengelolaan sektor perekonomian di kawasan Free Trade Zone (FTZ) tersebut belum optimal saat ini,” ucap Soerya, Jumat (14/8).
Dia mengemukakan, jika potensi yang ada dikembangkan dan dikelola secara optimal dapat menguntungkan bagi masyarakat, daerah dan negara.
“Kawasan yang ditetapkan FTZ cukup strategis sebagai tempat pengusaha menanamkan modal. Di kawasan bebas dapat dikembangkan sektor industri dan perdagangan, seperti yang sudah dilakukan di Batam dan Bintan.
“Selain kedua sektor itu, di kawasan bebas terutama yang memiliki keindahan alam dapat dikembangkan sektor pariwisata,” katanya.
Soerya mengatakan, promosi kebijakan FTZ kepada investor juga masih harus ditingkatkan. Pemerintah juga harus menjamin keamanan berinvestasi di Batam, Karimun dan Bintan.
“Keamanan dan ketertiban di kawasan bebas tersebut juga perlu diperhatikan. Sejauh ini, kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Kepri cukup menarik, karena kondusif,” paparnya.
Menurut dia, koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat harus berjalan dengan baik dalam menumbuhkembangkan sektor perekonomian di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas tersebut.
“Sumber pendapatan Kepri lainnya seperti potensi perairan di Natuna, Anambas dan Lingga. Ketiga daerah itu memiliki sumber daya hayati dan keindahan alam,” katanya.
Selain itu, kata dia, Natuna dan Anambas memiliki cadangan migas yang banyak, serta keindahan alamnya juga dapat dikembangkan sektor pariwisata.
“Sedangkan, Lingga juga memiliki persediaan bahan tambang bauksit dan timah yang dapat dikelola jika mendapat persetujuan dari pusat,” ucap Soerya.
Ia menambahkan, bahkan memiliki persediaan bahan tambang yang cukup banyak. Ini yang harus dikelola dengan baik. (ALPIAN TANJUNG)
