Tanjungpinang, (MK) – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Tanjungpinang, Irianto membenarkan anggotanya yang berinisial US dilaporkan oleh isterinya sendiri ke Polsek Tanjungpinang Barat terkait kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
“Laporan dari Polsek Tanjungpinang Barat sudah kita terima,” ucap Irianto kepada Metrokepri.co.id melalui telepon selulernya, Kamis (14/1).
Irianto juga mengaku, perbuatan itu sudah sering dilakukan US terhadap isterinya dan isterinya juga sudah pernah melaporkan ke kantor Satpol PP Tanjungpinang beberapa bulan lalu.
“Saya sendiri sempat kaget saat menerima surat laporan penahanan terhadap US oleh pihak Polsek Tanjungpinang Barat. Kasus KDRT itu juga sudah pernah kita mediasikan secara kekeluargaan,” ujarnya.
Dia sangat menyayangkan perlakuan anggotanya tersebut. Namun, seharusnya isteri US tersebut melaporkan US ke kantor Satpol PP.
“Kalau istrinya melapor ke kantor, US akan kita panggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan akan kita berikan sanksi disiplin terkait perlakuannya. Karena lapornya ke Polsek Tanjungpinang Barat, maka kita tunggu hasil dari pihak kepolisian dulu,” katanya.
Irianto juga berharap, hal tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak. “Namun, semua itu sebenarnya tergantung dari istri US sendiri, karena yang merasakan perlakuannya itu dia (Istri US),” ucapnya.
Sementara, saat ditanya apakah sanksi yang akan diberikan kepada US terkait KDRT tersebut, Irianto mengatakan, sebelum ada keputusan dari pihak yang berwenang, dan selama tidak masuk ke kantor maka sanksinya adalah pemotongan tunjangan yang seharusnya diterima oleh istrinya.
“Jika kasusnya lanjut sampai ke Pengadilan Negeri Tanjungpinang dan sampai diputuskan bersalah, maka sanksi yang akan dikenakan adalah pemecatan. Tetapi semua itu tergantung dari keputusan Wali Kota Tanjungpinang,” katanya. (NOVENDRA)
