Lakukan Kecurangan, Masyarakat Minta Pemerintah Sidak SPBU di Tanjungpinang

by -445 views
by
Handle Katup selang Pom Bensin
Handle Katup selang Pom Bensin

Tanjungpinang, (MK) – Merasa dicurangi oleh pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) saat pengisian bahan bakar minyak (BBM), masyarakat Tanjungpinang meminta pemerintah untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) atau mengecek kecurangan yang diduga dilakukan oknum pada handle katup dan meteran pompa SPBU yang ada di Kota Tanjungpinang.

Pasalnya, saat mengisi BBM jenis premium di beberapa SBPU di Tanjungpinang, masyarakat diduga sering dicurangi dengan oknum SPBU dengan mengatur handle katup selang yang dimasukkan ke lubang tangki kendaraan.

“Belum lama ini, saya dicurangi oleh pihak SPBU batu 10. Petugasnya sempat saya tegur, karena saat mengisi premium mereka memulainya dengan kecepatan tinggi atau speed tiga yang ditekan pada hendle katup tersebut. Selain itu, supaya dugaan kecurangan tersebut tidak diketahui, petugas mengalihkan pandangan masyarakat dengan cara menunjukkan angka meteran dimulai dari nol,” ucap Ferdy kepada media ini, Jumat (23/10).

Dia mengutarakan, apabila pengisian BBM dimulai dengan speed tiga, maka angka pada meteran mesin pompa itu dengan cepat berputar. Pengisian yang dimulai dari nol itu hanya untuk meyakinkan konsumen.

“Kalau kita lihat dan perhatikan dengan teliti, angka yang dimulai dari nol itu diduga meloncat ke angka delapan atau angka ke angka enam atau angka tiga dan bukan dari nol ke angka satu,” paparnya.

Dia juga mempertanyakan petugas SPBU yang memulai pengisian dengan speed tiga (Pompa paling cepat) dan kenapa tidak memulainya dari speed satu (Pompa lambat).

“Saat saya tanyakan itu, mereka beralasan handle katup speed satunya rusak, maka harus menggunakan speed tiga. Kalau handle katup itu rusak, maka tidak boleh digunakan lagi, dan itu sudah ada peraturan dari Pertamina,” ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakannya di SPBU Jalan Ir Sutami Suka Berenang dan SPBU KM 7. Mereka rata – rata memulainya dari speed tiga bukan dari speed satu. Dia menduga, masing – masing SPBU juga memulainya dari angka yang berbeda – beda.

“Ada yang memulai dari 0 meloncat ke angka 3 ada juga dari 0 meloncat ke angka 6. Kalau dugaan kecurangan pihak SPBU ini dibiarkan, sudah berapa banyak mereka untung, dan berapa banyak masyarakat yang dirugikan selama ini,” katanya.

Akan hal itu, Ferdy meminta pemerintah atau instansi terkait melakukan pengecekkan langsung dugaan kecurangan tersebut. Selain itu, masyarakat juga harus teliti dan perhatikan handle katup yang ditekan oleh petugas SPBU ketika mengisi BBM, agar tidak dirugikan. (ALPIAN TANJUNG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.