Natuna, (MetroKepri) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mudhajir Effendy kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Natuna.
Kedatangan Mendikbud ini juga disambut Bupati Natuna, Drs Abdul Hamid Rizal dan menuju Gedung Sri Serindit, Rabu 18 September 2019.
Kunker Mudhajir Effendy ini dalam rangka peluncuran digitalisasi sekolah di Kabupaten Natuna.

Dalam sambutannya, Bupati Natuna mengatakan atas nama Kebupaten Natuna mengucapkan terimakasih kedatangan Menteri.
Hal ini menjadi komitmen pemerintah pusat dalam menciptakan pembangunan pendidikan di daerah perbatasan, yakni Kabupaten Natuna sebagai salah satu penggerak pembangunan.
Keterbatasan sangat dirasakan di Kabupaten Natuna, seperti pemanfaatan teknologi informasi dan secara perlahan merambah ke seluruh lapisan masyarakat.
Pada bidang pendidikan, Natuna sudah melakukan banyak hal. Akan tetapi kondisi di bidang pendidikan hampir sama di beberapa daerah perbatasan yang lain seperti letak geografisnya serta akses yang minim. Namun demikian, akses pemerataan harus terus dilakukan.
“Saya berikan apresiasi kepada bapak menteri yang telah meninjau keadaan pendidikan di daerah kami. Semoga perhatian yang diberikan, memberikan energi positif dalam pembangunan di bidang pendidikan daerah ini,” katanya.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Supriyadi mengatakan digitalisasi sekolah merupakan konsep pembelajaran baru, ditandai dengan pemberian ATK dan laptop kepada sekolah terpilih.
“Pemberian ini, Insya Allah akan membuka pengetahuan dan informasi diseputar pendidikan. Kelebihan sistem ini lebih mudah dalam proses belajar mengajar, komunitas guru bisa bertukar informasi sehingga kualitas pendidikan di Kabupaten Natuna tidak kalah dengan pendidikan di Pulau Jawa,” kata Didik.

Dalam sambutannya, Mudhajir Effendy mengatakan, penggunaan teknologi informasi secara besar-besaran siap dilaksanakan hari ini. Dengan adanya program digitalisasi sekolah ini, proses belajar mengajar dapat dimanfaatkan secara optimal. Kabupaten Natuna menjadi daerah perbatasan pertama dan contoh bagi daerah lain dalam digitalisasi sekolah.
“Saya harap kepada guru-guru, untuk menguasai materi-materi dari portal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini sekaligus pembendungan informasi negatif kepada siswa dengan memberikan dan menginformasikan hal positif kepada siswa dengan tetap mendukung proses belajar mengajar secara konvensional,” kata Muhadjir Effendy.
Lanjutnya, saat ini anak-anak bisa belajar dimana saja dan guru harus dituntut bisa mengetahui teknologi informasi, jangan sampai siswanya lebih pintar dari gurunya. Era sekarang, informasi bisa diperoleh dengan cepat. Jadi kunci digitalisasi sekolah adalah dari gurunya.
“Program ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo, ini gratis dan manfaatkan sebaik mungkin. Portalnya ada di Kemendikbud yakni, Rumah Belajar, dan semua bisa berinteraksi dengan siswa. Kepada tenaga pendidik, agar menjadikan teknologi digitaliasi sekolah untuk memudahkan proses belajar mengajar dan memintarkan peserta didik,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan bantuan 8 unit laptop dan 2 buah voucher oleh Mendikbud kepada PKB, SKB, dan TBM. Dilanjutkan dengan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara simbolis.
Selain itu, dilaksanakan penyerahan SK pusat sumber belajar program PKP berbasis zonasi, dari Bupati kepada 3 sekolah terpilih. (Manalu)