Tanjungpinang, (MK) – Taman Tepi Laut yang saat ini kerap dikunjungi masyarakat Kota Tanjungpinang untuk melepas lelah dan bermain bersama anak – anak. Bahkan, taman itu juga menjadi tempat mencari nafkah para pedagang asongan dan permainan anak – anak.
Namun, dalam beberapa minggu ini, salah satu pedagang asongan mengeluh. Pasalnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Tanjungpinang melarang mereka berjualan di taman tersebut.
Pengakuan salah satu pedagang asongan yang namanya enggan dipublikasikan di MetroKepri.co.id, dirinya dirinya sering dimarah dan kerap beradu mulut dengan salah satu oknum Satpol PP yang tidak diketahui identitasnya.
“Saya di taman ini bisa mendapatkan penghasilan untuk keperluan sehari – hari, karena di tempat lain sekarang ini lagi sepi pembeli mas,” ucapnya keada awak media ini, Sabtu (12/3) malam.
Pedagang asongan yang juga seorang ibu paruh baya ini mengatakan, dirinya hanya dimarahi dan mendapat perlakuan kasar itu hanya dari satu orang oknum Satpol PP saja. Oknum Satpol PP ciri – cirinya pendek dan selalu pakai jaket hitam.
“Kalau yang lainnya tidak ada mas, mereka hanya menegur dengan sopan. Kalau sudah ada yang satu itu (Oknum Satpol PP yang ‘Kasar), saya suka beradu mulut dengannya tanpa ada rasa malu sedikitpun,” paparnya.
Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tanjungpinang, Irianto belum memberikan tanggapannya. Pasalnya, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Irianto belum menjawab hingga berita ini diposting. (NOVENDRA)
