Tanjungpinang, (MK) – Biaya opersional terminal PT Pelindo Tanjungpinang, membekak akibat seringnya pemadaman listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tanjungpinang.
“Pemadaman listrik, sangat berpengaruh terhadap Pelindo. Akibatnya biaya terminal operasional kami membengkak, karena kami menggunakan genset,” kata General Manager (GM) PT Pelindo Cabang Tanjungpinang, Ashyari, Rabu (13/5).
Selain biaya opersional terminal, kata Asyahari, pelayanan di pelabuhan terutama pelayanan di terminal luar negeri terganggu.
“Pelayanan di terminal luar negeri menjadi terganggu akibat listrik mati. Karena ini menyangkut pemeriksaan paspor oleh imigrasi,” ujarnya.
Asyhari berharap, sepertinya pemerintah daerah harus mulai mencari solusi agar masyarakat Tanjungpinang bisa mendapatkan alternatif, sehingga tidak terlalu bergantung dengan PLN.
“Mungkin perlu segera dibuka kran kompetitif di bidang kelistrikan, sehingga tidak monopoli yang merugikan masyarakat atau pengguna jasa kelistrikan dan juga Gubernur harus bisa mengambil kebijakan,” katanya.
Kebijakan yang diambil Gubernur, menurutnya seperti mengirim surat tentang permasalahan listrik daerah.
“Gubernur sangat berhak untuk berkomunikasi langsung atau menyampaikan melalui via surat tentang apa permasalahan ini ke pimpinan tertinggi PLN atau bahkan ke Presiden. Karena, ini juga menyangkut tanggungjawab beliau sebagai kepala daerah kepada rakyatnya. Dan juga menyangkut image daerah Kepri dimata investor yang berminat berinvestasi di kepri,” imbuhnya. (AFRIZAL)