Batam, (MetroKepri) – Ketua Komisi I DPRD Kota Batam Lik Khai kecewa ketika petugas Satpol PP meminta ruko miliknya di kawasan Greenland Batam Centre akan dibongkar, Kamis, (8/6/2023).
Rasa kecewa itu juga atas tindakan Satpol PP Batam yang semena-mena terhadap pemilik ruko disana.
Lik Khai menjelaskan kronologi dan penyebab yang terjadi sebenarnya.
“Saya ingin menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka (Satpol PP) yang arogan datang langsung ke bangunan milik saya. Semuanya minta dibongkar-bongkar, padahal bangunan kami sudah sesuai dengan PL (penetapan lokasi),” papar Lik Khai.
Masih kata dia, pemilik ruko yang ada di kawasan itu mengaku sudah memiliki sertifikat resmi dan tidak ada hak Satpol PP meminta pemilik ruko untuk membongkar bangunannya.
“Kalau sesuai aturan, kami paham ini tiang yang mau dibongkar tiang depan ruko. Ini sudah ada PL-nya. Ruko ini sudah 20 tahun lebih,” ujar Lik Khai.
Ia menyayangkan sikap dari Satpol PP, tanpa surat tugas yang jelas. Lik Khai juga menyesalkan soal pembongkaran yang terjadi hanya di kawasan miliknya. Sementara, lokasi lain yang masih berada di kawasan yang sama tidak dibongkar.
“Kami mendukung adanya pembangunan. Tapi harus ada surat tugas itu. Harus ada aturannya sesuai dengan undang-undang, jangan seenaknya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat PP) Kota Batam, Iman Tohari saat dihubungi media ini, Selasa (13/6/2023) menyampaikan masalah tersebut sudah selesai.
“Mengenai permasalahan tiang ruko Ketua Komisi I yang kena row jalan itu, itu sudah selesai. Dan yang jelas, itu sudah lewat. Biarin saja lah dia bongkar sendiri,” katanya. (*)
Penulis: Jihan
