TPID Minta BUMD Tanjungpinang Tindaklanjuti MoU Daerah Penghasil

by -172 views
by
Sekdako Tanjungpinang, Riono Saat Pimpin Rapat Koordinasi TPID.
Sekdako Tanjungpinang, Riono Saat Pimpin Rapat Koordinasi TPID.

Tanjungpinang, (MK) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang melaksanakan rapat koordinasi di ruang rapat lantai 2 Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (14/11).

Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono M.Si ini juga diikuti Plt. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, Bulog, BUMD, PLN, BPS, APINDO, serta unsur SKPD yang tergabung dalam TPID Kota Tanjungpinang.

Rapat TPID yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan ini, guna mengantisipasi inflasi di daerah Kota Tanjungpinang, terutama jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono M.Si menyampaikan jelang perayaan natal dan tahun baru nanti, tentunya akan ada kenaikan sejumlah bahan pokok.

“Selain itu, naiknya ongkos transportasi udara akan berpengaruh terhadap inflasi,” papar Riono.

Untuk itu, Riono meminta BUMD Kota Tanjungpinang untuk menindaklanjuti MoU yang dilakukan dengan daerah penghasil, agar ketersedian kebutuhan bahan pokok tetap terkendali.

Hal lainnya, kata Riono, dengan dibukanya penerbangan langsung dari Cina ke Tanjungpinang, tentunya akan menambah kunjungan wisatawan ke kota ini.

“Dengan menginapnya para wisatawan di kota ini, mereka akan mencari kebutuhan lainnya. Misalnya memburu kuliner di kota ini, apabila ketersedian barang tidak mencukupi maka akan mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok,” ujar Riono.

Dikesempatan itu, selaku Ketua TPID Kota Tanjungpinang, Riono menyampaikan apresiasinya kepada BUMD karena telah menjual cabai dibawah harga pasar.

“Hal ini sangat membantu masyarakat,” ucapnya.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Gusti mengatakan inflasi di bulan Oktober didorong oleh kenaikan harga cabai yang menjadi fenomena nasional.

“Dimana kenaikan harga cabai merah yang cukup signifikan tidak hanya terjadi di Tanjungpinang tetapi juga di beberapa provinsi lainnya,” kata Gusti.

Meski demikian, laju inflasi Tanjungpinang masih dalam koridor sasaran target inflasi 2016 sebesar 1 persen. Untuk menekan inflasi, ada beberapa strategi pengendalian inflasi yang bisa dilakukan, yaitu memastikan ketersediaan pasokan komoditas, menjaga kelancaran diatribusi, memastikan keterjangkauan harga dan melakukan kebijakan pengendaliam inflasi yang terjadwal selama 3 bulan sampai dengan Desember.

“Disamping itu, perlu menjaga kecukupan bahan pangan strategis dengan inspeksi/ sidak ke distributor dan menghimbau pedagang untuk mempersiapkan buffer stock, mendorong gerakan urban farming, serta meningkatkan koordinasi distributor barang dengan instansi terkait, seperti mengutamakan bongkar muat bahan pangan, dan lain – lain,” ucapnya. (ALPIAN TANJUNG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.