Tanjungpinang, (MK) – Pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam yang berdomisili di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau mendesak pembentukan AJI Tanjungpinang persiapan.
“AJI Tanjungpinang ini juga, telah kami sampaikan kepada AJI Indonesia sejak empat tahun lalu, namun sampai sekarang belum direalisasikan,” ujar pengurus AJI Batam, Iskandar Mirza dalam rapat konsolidasi pengurus AJI Batam di Tanjungpinang, Selasa (12/5).
Iskandar yang sehari – hari berprofesi sebagai jurnalis di Semenanjung Televisi dengan wilayah liputan Tanjungpinang ini menjelaskan, jumlah pengurus AJI di Tanjungpinang lebih dari 20 orang. Sementara syarat minimal untuk mendirikan AJI kota persiapan harus beranggotakan 15 orang.
“Jumlah pengurus organisasi ini di Tanjungpinang sudah melebihi syarat minimal, sehingga sudah saatnya Tanjungpinang dimekarkan dari AJI Batam,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan Alpian Tanjung. Jurnalis di media online www.metrokepri.co.id ini juga menjelaskan, karakteristik Kepulauan Riau (Kepri) berbeda dengan provinsi lainnya.
“Kabupaten dan kota di Kepri dipisah oleh lautan, kecuali Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Sedangkan, Kota Batam dan Tanjungpinang dipisahkan oleh perairan, sehingga AJI Batam sulit melakukan berbagai kegiatan keorganisasian yang melibatkan seluruh pengurus,” ucap Alpian.
Ia menambahkan, selain membutuhkan biaya yang besar, juga waktu yang lama. Sehingga berbagai kegiatan AJI Batam hanya diikuti pengurus di Batam.
“Begitu juga sebaliknya, berbagai kegiatan AJI Batam di Tanjungpinang sulit diikuti pengurus yang tinggal di Batam. Ini persoalan di wilayah kepulauan yang seharusnya dipertimbangkan AJI Indonesia,” katanya.
Selain membahas permasalahan itu, pengurus AJI Batam juga membentuk panitia untuk menyelenggarakan Konferensi Kota AJI Batam. Konferensi AJI Batam dilaksanakan di Tanjungpinang dalam waktu dekat ini, karena masa kepengurusan yang dipimpin M Zuhri dan Nikolas Panama sudah berakhir. (RAMDAN)
