Tanjungpinang, (MK) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau merilis pertumbuhan perekonomian Kepri tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp203,28 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp103,03 juta atau US$ 7.701,96.
“Ekonomi Kepri tahun 2015 tumbuh 6,02 persen melambat dibanding tahun 2014 sebesar 6,62 persen,” ucap Kepala BPS Kepri, Dumangar Hutahuruk, Jumat (5/2).
Dari sisi produksi, kata Dumangar, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 13,56 persen.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor sebesar 8,15 persen,” ujarnya.
Dia mengutarakan, ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV – 2015, bila dibandingkan triwulan IV – 2014 (y – on – y) tumbuh sebesar 5,20 persen melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,01 persen.
“Ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV – 2015 mengalami ekspansi 2,44 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q – to – q),” katanya.
Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek menjelang Natal dan Tahun Baru yang mengakibatkan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh sebesar 9.17 persen dan lapangan usaha jasa lainnya sebesar 8,44 persen.
“Sedangkan, faktor lain pendorong peningkatan pertumbuhan di triwulan IV – 2015 adalah penyerapan anggaran belanja modal di pemerintahan yang meningkat sehingga mengakibatkan lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib meningkat 8,24 persen,” paparnya.
Sementara, kata Dumangar, dari sisi pengeluaran disebabkan oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan konsumsi LNPRT masing – masing sebesar 79,73 persen dan 32,32 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015, dinilai tertinggi di Pulau Sumatera,” ucapnya. (ALPIAN TANJUNG)