Tanjungpinang, (MK) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), HM Sani menginstruksikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan untuk menyiapkan materi hasil kajian atas permasalahan limbah minyak yang mencemari beberapa kawasan di Bintan.
“Masalah minyak tersebut harus dilakukan terobosan. Hasil kajian akan dilaporkan kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Lingkungan Hidup,” ujar Sani saat membuka kegiatan Kemah Bakti Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Desa Pengudang, Bintan, Sabtu (11/4).
Selain itu, Gubernur juga menginstruksikan Pemkab Bintan agar melibatkan UMRAH dalam melakukan kajian, termasuk materi yang akan disampaikan kepada kedua kementerian tersebut.
“Hasil kajian itu diharapkan menjadi dasar bagi pemerintah pusat untuk melakukan tindakan,” ucapnya.
Menurut Gubernur, permasalahan limbah minyak di Bintan ini juga bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah lama.
Pada kesempatan itu, Sani bersama mahasiswa dan warga Desa Pengudang bergotong royong membersihkan limbah minyak di bibir pantai Pengudang. Limbah minyak itu mengotori pasir putih di pantai tersebut.
Sementara, pada Kemah Bakti Mahasiswa tersebut diikuti sekitar 120 orang mahasiswa Jurusan Administrasi Negara UMRAH. Kegiatan itu juga melibatkan masyarakat sekitar.
Pada kesempatan itu juga, Wakil Bupati Bintan, Khazalik memberi apresiasi atas kehadiran Gubernur Kepri di Desa Pengudang, meski dalam kondisi yang sibuk. Kemah Bakti Mahasiswa ini merupakan terobosan pengabdian masyarakat, terutama berkaitan dengan edukasi pelestarian alam.
“Kegiatan ini sejalan dengan pengembangan kawasan Pengudang sebagai daerah pengembangan pariwisata,” ucapnya.
Sedangkan, kata Khazalik, berkaitan dengan permasalahan limbah, sudah sangat sering terjadi dan sudah dilaporkan kepada DPR RI.
Sementara, Dekan FISIP UMRAH, Sonhaji mengatakan, Kemah Bakti Mahasiswa merupakan upaya aktif keluarga besar UMRAH sebagai PTN di Kepri dalam mewujudkan pengabdian masyarakat.
“Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi warga Desa Pengudang,” katanya. (Ian)
