
Natuna, (MK) – Dandim 0318 Natuna Letkol Infanteri Ucu Yustiana beserta Kasdim Mayor Oki Fikriansyah dan Pasintel Kapten Narta berkunjung kediamam Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Natuna di Desa Sungai Ulu, Sabtu (8/4/2017).
Tujuan kedatangan Dandim bersama rombongan itu merupakan bentuk nyata menepati janji untuk menuntaskan pelaku penembakan mobil Ketua LAM di rumah – nya pada pekan lalu dan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar LAM Natuna terutama pak Wan Zawali.
“Saya ingin menepati janji, kalau pelaku penembakan akan segera diungkap. Kini oknum tersebut telah ditahan di Sub Denpom AD terhitung pada 30 Maret,” ucapnya.
Pada kunjungan itu juga turut hadir Anggota DPRD Natuna Wan Sopyan beserta Umar Natuna, Daeng Rumaidi, Nasoha, Wan Haris dan tokoh adat lainnya.
Untuk mengetahui siapa pelaku insiden penembakan tersebut, Dandim juga mengalami beberapa kesulitan. Selain tidak adanya saksi yang mengetahui ketika penembakan berlangsung dan ternyata pelaku penembakan berbeda dengan oknum yang sempat berkelahi dengan pemuda tempatan di Sungai Ulu saat sebelum malam penembakan terjadi.
“‘Kurangnya saksi pada insiden penembakan ini membuat sedikit kesulitan, namun akhirnya pelaku telah diketahui dan kini ditahan di Sub Denpom Natuna,” ujar Dandim.
Sementara, Ketua LAM Natuna, Zawali sangat apreasisasi dengan kedatangan Letkol Ucu Yustiana untuk memberitahu oknum pelaku penembakan itu sudah ditemukan dan ditahan.
“Terimaksih atas kedatangan pak Dandim. Saya dan rekan LAM juga pada waktu lalu telah berembuk untuk menyatukan sikap atas insiden pasca penembakan di rumah saya,” ucap Wan Zawali.
Dalam rapat di Kantor LAM pada pekan lalu, Umar Natuna menyampaikan beberapa point sebagai rangkuman pertemuan yaitu segera menangkap dan menindak pelaku penembakan, memberikan jaminan untuk hal serupa tidak terulang kembali. Dan tunduk pada Adat Melayu di Natuna.
Hal senada juga disampaikan Daeng Rumaidi. Ia juga mengharapkan agar prilaku oknum TNI bisa lebih baik kepada masyarakat dan berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali.
“Kami juga telah bersepakat bahwa untuk kasus ini tidak sampai melibatkan kepada Dandim 0318 Natuna, Dihararapkan agar oknum pelaku saja yang diberikan sangsi dan tidak sampai menganggu reputasi karier komandan,” ujar Daeng Rumaidi.
Akan hal itu, Dandim 0318 Natuna selaku penguasa teritorial di Natuna mengucapkan minta maaf atas prilaku salah satu oknum yang melakukan insiden penembakan dan telah mengambil sikap untuk mengantisipasi secara preventif.
“Saya juga akan melaporkan kepada komandan satuan untuk dapat dan meminta maaf kepada bapak Wan Zawali untuk pelaku penembakan akan dijelaskan langsung nanti oleh Sub Denpom Natuna selaku Polisi Militer atas pelanggaran yang dilangar dan sangsi yang akan diberikan nantinya oleh Mahkamah Militer,” kata Dandim.
Dandim berharap masyarakat juga dapat menyampaikan bila mana ada anggota melakukan tindakan yang tidak benar dan melanggar hukum adat Melayu.
“Untuk jabatan merupakan amanah yang hanya sementara di titip dan berharap bisa bisa berjalan dengan baik dan benar,” ucapnya.
Sementara, Anggota DPRD Natuna Wan Sopyan juga berharap akan gelar pertemuan selanjutnya untuk menjelaskan masalah insiden penembakan ini sehingga masyarakat juga mengetahui, sehingga kedepannya bisa terjalin hubungan yang humanis antara TNI dengan masyarakat. (KALIT)