Insiden KM Bukit Raya, Pelni Beri Sanksi Kepada Kapten Kapal

by -310 views
Ketua KNKT, Hendri Saat Diwawancara Usai Konferensi Pers. Foto MANALU
Ketua KNKT, Hendri Saat Diwawancara Usai Konferensi Pers. Foto MANALU

Natuna, (MetroKepri) – Kandasnya Kapal Motor (KM) Bukit Raya disekitar perairan Sedanau pada 18 Mei 2018 kemarin, kini meninggalkan berbagai spekulasi.

Untuk menepis spekulasi yang berkembang, PT. Pelni menggelar konferensi pers terkait insiden yang menyebabkan kandasnya Kapal KM Bukit Raya, di perairan Natuna.

Pada kesempatan itu, Direktur Armada PT. Pelni, Tukul Harsono mengatakan bahwa kandasnya kapal milik PT. Pelni tersebut karena kelalaian (human error) dan mengakui banyak karang di perairan Kabupaten Natuna. Tukul juga membantah kalau KM Bukit Raya tenggelam, melainkan hanya duduk manis setelah menabrak karang ninik di perairan Sedanau.

“Bukit Raya kandas dan saya pastikan tidak tenggelam, hanya duduk manis saja. Kapal itu ada 13 kompartemen (sekat), jadi tidak mungkin tenggelam. Kalau robeknya sampai 10 kompartemen, bisa saja kapal itu tenggelam. Bukit Raya hanya 2 kompartemen yang koyak (robek), yang rusak kulitnya bukan mesinnya, jadi kondisinya aman,” papar Tukul dalam konferensi pers di salah satu rumah makan di Ranai, Jum’at (25/05/2018).

Tukul mengutarakan, sesaat sebelum kandas, waktu itu menjelang sholat Jumat, karena lebih kurang satu jam kapal akan bersandar, maka digunakan an auto pilot. Tapi awak kapal kurang memperhatikan, sehingga melenceng ke sebelah kiri dan sangkut dikarang.

Atas insiden ini, pihak managemen PT. Pelni akan memberikan sanksi kepada kapten kapal dan awak kapal untuk disidang pada Mahkamah Pelayaran Nasional. Saat ini, nahkoda sudah diberi sanksi berupa pencabutan SIM selama tiga bulan. Setelah proses penyelidikan selesai dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), SIM bisa dicabut untuk selamanya.

Sementara itu usai konferensi pers, Ketua Tim Investigasi KNKT, Hendri mengaku saat ini belum bisa memastikan penyebab kandasnya KM Bukit Raya.

“KNKT belum bisa memastikan apakah penyebab kandasnya KM Bukit Raya karena human error. Kami tidak mau berspekulasi, karena banyak faktor yang perlu dikaji. Semuanya tergantung data – data yang sudah dikumpulkan,” ujar Hendri.

Saat ini, kata Hendri, tim sudah mengumpulkan informasi dan bukti – bukti dokumen perjananan kapal ditempat kejadian perkara (TKP) untuk membantu investigasi.

“Nanti setelah enam bulan kita lihat hasilnya,” ucapnya.

Terkait bagaimana hasil yang didapat setelah dilakukan olah TKP, Hendri belum mau menjelaskan secara rinci. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan bahan dan informasi untuk di pelajari lebih lanjut bersama tim.

“Kita mengambil dokumen, foto kapal, perlengkapan system navigasi dan hal – hal yang penting buat penyelidikan kami. Semua bahan bahan pendukung yang telah kita kumpulkan dibawa ke Jakarta untuk dipelajari lebih lanjut,” ucapnya. (MANALU)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.