Tanjungpinang, (MetroKepri) – PT Pelabuhan Kepri (Perseroda) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Duta Musafir untuk memperkuat pengembangan sektor wisata bahari, maritim, budaya, dan ziarah di Tanjungpinang dan Kepulauan Riau.
Penandatanganan kerjasama ini, turut dihadiri jajaran direksi kedua perusahaan. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan wisata dan membangun ekosistem pariwisata yang berdaya saing serta berkelanjutan.
Pelabuhan Sri Kuala Riau kini tidak hanya berfungsi sebagai simpul transportasi, tetapi juga tengah bertransformasi menjadi gerbang utama wisata bahari dan maritim. Melalui kerja sama ini, dermaga pelabuhan dimanfaatkan sebagai titik keberangkatan wisatawan menuju destinasi unggulan seperti Kelong Pancing Madu Tiga yang telah dikenal luas sebagai ikon wisata bahari dan memancing.
Pelayanan wisatawan ke Kelong Madu Tiga telah dimulai, memberikan pengalaman perjalanan laut yang aman dan nyaman. Kehadiran layanan ini diharapkan semakin memperkuat daya tarik Tanjungpinang sebagai destinasi wisata bahari yang memadukan keindahan laut, budaya maritim, dan keramahan masyarakat pesisir.
Direktur Utama PT Pelabuhan Kepri, Capt Awaluddin M.Mar, mengatakan kolaborasi ini sejalan dengan visi perusahaan dalam menghadirkan pelabuhan yang mendukung sektor wisata.
“Kami ingin menjadikan Pelabuhan Sri Kuala Riau sebagai pintu gerbang wisata bahari dan maritim Kepri. Dengan kerja sama ini, kami optimis pelayanan wisatawan akan meningkat dan memperkuat citra Tanjungpinang sebagai pusat wisata maritim di Indonesia,” ujarnya, Minggu (05/10/2025).
Selain wisata bahari dan maritim, kerja sama ini juga mendorong pengembangan wisata budaya dan ziarah yang menjadi daya tarik khas Tanjungpinang. Kota ini dikenal sebagai pusat sejarah dan budaya Melayu, dengan destinasi unggulan seperti Pulau Penyengat yang sarat nilai religi dan historis. Dengan peningkatan fasilitas pelabuhan dan transportasi yang lebih baik, wisatawan akan semakin mudah mengakses destinasi budaya dan ziarah.
Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga memperkuat identitas Tanjungpinang sebagai kota wisata berbasis sejarah, budaya, dan kearifan lokal.
Wisata bahari juga akan dipadukan dengan wisata budaya dan ziarah serta didukung oleh UMKM lokal yang menyediakan kuliner khas dan cenderamata.
“Wisatawan akan mendapatkan pengalaman lengkap, menikmati keindahan laut sekaligus merasakan kekayaan tradisi dan spiritualitas Tanjungpinang,” ucap perwakilan PT Duta Musafir.
Sebagai bagian dari pengembangan tahap selanjutnya, kedua perusahaan akan membangun pusat kuliner dan menjalin kemitraan dengan pelaku UMKM untuk menyediakan aneka kuliner pesisir dan produk lokal bagi wisatawan. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, memperkuat ekonomi lokal, serta memberdayakan UMKM dan masyarakat pesisir.
Kerja sama strategis ini menjadi bagian dari visi besar menjadikan Tanjungpinang sebagai destinasi wisata terpadu yang menggabungkan keindahan bahari, kekuatan maritim, kekayaan budaya, dan potensi wisata ziarah. Dengan dukungan berbagai pihak, Tanjungpinang diharapkan semakin diperhitungkan di tingkat nasional maupun internasional sebagai kota wisata maritim berbasis budaya Melayu. (*)
Editor: Alpian Tanjung