Tanjungpinang, (MK) – Dinas Perdagangan Perindustrian Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal, Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang serta kabag ekonomi, melakukan infeksi mendadak (Sidak) untuk mengantisipasi peredaran beras sintetis asal China ke swalayan Pinang Sentosa dan gudang beras Adil batu 7 Tanjungpinang.
Saat sidak di Swalayan Pinang Sentosa KM 11, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag, Teguh Susanto dan Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam mengecek beberapa beras, salah satunya beras cap apple dua merah.
“Karena dari laporan masyarakat diduga beras ini sitentis, namun saat dicek tidak ditemukan bahan sintetis. Begitu juga dengan beras yang lainya,” kata Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang, Rustam, Kamis (21/5).
Rustam menambahkan, sebagai informasi bagi masyarakat, untuk mengetesnya dilihat berdasarkan dari warna, bentuk dan rasa.
“Kalau beras biasa bentuknya putih biasa, kalau beras sintetis ini warnanya putih bening. Lalu tes lainnya, beras tersebut dimasukan ke air, maka kalau beras itu mengapung maka beras itu berbahan sintetis kalau berasnya tengelam berarti beras asli dan rasa beras tersebut tak enak,” ujar Rustam.
Terpisah, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Tanjugpinang, Teguh menyampaikan, sebelumnya Disperindag sudah melakukan pengecekan di lapangan.
“Kami sudah memeriksa 10 distributor sembako kemarin (19/5). Hasilnya belum ditemukan adanya beras sintetis seperti yang terjadi di daerah lain,” katanya.
Namun untuk sidak ke lapangan ini, sambung Teguh, tidak perlu adanya pengakuan dari masyarakat. Karena secara rutin dari Dinasperindag terus memantau dan mengawasi ke lapangan dalam seminggu dua kali.
“Intinya untuk sidak ini kami tidak perlu pengakuan dari masyarakat, kalau menyangkut untuk kepentingan masyarakat luas tentang kecurigan di lapangan atau swalayan maupun gudang, maka Disperindag terus memantau di lapangan tentang barang beredar yang mencurigakan,” ucapnya.
Kemudian sidak tersebut dilanjutkan ke gudang Adil Jalan DI Panjaitan Batu 7 Tanjungpinang dan tidak ditemukan beras sintetis beredar.
Namun ditempat gudang Adil batu 7 tersebut, sempat terjadi ketegangan pemilik gudang dengan media. “Jangan poto – poto dan ambil tempat saya,” kata salah seorang diduga istri bos tersebut kepada Wartawan. (AFRIZAL)