Bintan, (MetroKepri) – Bakal Calon Bupati Bintan, Nikolas Panama yang akrab disapa Niko terus bergerak menemui masyarakat Kabupaten Bintan. Dalam perjalanannya bertatap muka dengan masyarakat, Balon Bupati Bintan ini menemui dan menampung sejumlah keluhan masyarakat, salah satunya masih terbentangnya jarak atau diskriminasi antara masyarakat biasa dengan pemimpin.
Hal itu kerap dikeluhkan oleh masyarakat kepada Nikolas Panama yang terus turun menemui warga.
Akan hal itu, Niko bertekad membantu masyarakat kelak dirinya diamanahkan menjadi pemimpin Bintan dan akan mendirikan “Rumah Aspirasi 25 Jam”.
“Saya sudah temui masyarakat dengan mengadakan pertemuan tatap muka langsung lebih dari 115 titik di 8 kecamatan. Hasilnya masyarakat Bintan butuh sentuhan nyata dari seorang pemimpin akan keluhan warga dengan layanan yang maksimal tanpa adanya sekat, sehingga masyarakat tidak lagi mengalami diskriminasi dalam pelayanan,” papar Niko usai mendaftar Bacalon Bupati Bintan ke Partai Nasdem Bintan, Senin (6/5/2024).
Menurut Niko, point utama keluhan sebagian besar masyarakat Bintan sering mengalami diskriminasi pelayanan. Sehingga banyak dari masyarakat tersebut enggan mengurus surat menyurat kepemerintahan yang berdampak kepada kehidupan warga, baik dalam pengurusan identitas kependudukan, maupun kelengkapan berkas untuk dapat menerima bantuan sosial, PKH fasilitas-fasilitas lainnya seperti pendidikan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat terlebih warga tidak mampu.
“Miris mendengar keluhan saudara-saudara saya di Bintan, kampung saya. Maka saya bertekad akan menciptakan gebrakan Dekat Tanpa Sekat dan Rumah Aspirasi Niko 25 Jam, sehingga tidak ada lagi jarak antara masyarakat dengan kepala daerah dan jajarannya,” ujar Niko.
Di rumah aspirasi Niko 25 Jam tersebut, nantinya warga akan dilayani keluhannya, akan ditampung dan diteruskan untuk dicari solusi terbaik.
“Ya, nanti di rumah aspirasi Niko 25 jam tersebut, dan bila saya diamanahkan masyarakat memimpin Bintan, saya dan aparat pemerintahan akan hadir menemui warga. Sudah saatnya kita ubah polanya Dekat Tanpa Sekat, jangan lagi masyarakat mengalami diskriminasi layanan publik dari pemerintah setempat,” papar Niko.
Niko yakin, dengan adanya layanan Rumah Aspirasi Niko 25 jam dan Slogan Dekat Tanpa Sekat akan memudahkan masyarakat menyampaikan keluhannya kepada pemerintah, sehingga pemimpin akan lebih mudah mengetahui persoalan yang dihadapi warganya.
“Rumah Aspirasi Niko 25 jam itu nantinya akan menjadi wadah penampung keluhan masyarakat untuk dicarikan solusi oleh pemimpin. Sebab dengan adanya slogan Dekat Tanpa Sekat di Rumah Aspirasi Niko 25 jam akan mengatasi diskriminasi pelayanan publik dengan bertemu langsung dengan pemerintah dan jajarannya,” ucapnya.
Membangun rumah aspirasi Niko 25 jam sejak ditetapkan sebagai calon kepala daerah, kemudian dilanjutkan ketika terpilih menjadi kepala daerah.
“Rumah aspirasi Niko 25 jam ini sebagai bukti bahwa calon kepala daerah atau kepala daerah dekat dengan rakyat, mendengar aspirasi dan mengadopsi aspirasi sebagai program kerja sesuai kewenangan,” kata Niko. (*)
Editor: Ian