10 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Asap

by -202 views
by
Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho

Tanjungpinang, (MK) – Akibat sebaran asap yang hingga saat ini masih meluas, 10 orang dilaporkan tewas di Sumatera dan Kalimantan. Bahkan asap itu juga telah menyebabkan kualitas udara menurun di Filipina, Malaysia dan Singapore.

BMKG melaporkan, pantauan satelit Himawari menunjukkan asap tipis – sedang menutup Laut Jawa dan sebagian Jakarta tersapu asap tipis.

Dampak asap akibat karhutla telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia di Sumatera dan Kalimantan, baik dampak langsung dan tidak langsung.

“Dampak langsung adalah korban yang meninggal saat memadamkan api lalu ikut terbakar, sedangkan tidak langsung adalah korban yang sakit akibat asap, atau sebelumnya sudah punya riwayat sakit lalu adanya asap memperparah sakitnya,” ucap Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (24/10).

Dia mengatakan, 10 korban tewas ini di luar dari 7 korban meninggal dan 2 orang kritis saat mendaki Gunung Lawu, kemudian terkepung karhutla dan akhirnya terbakar di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada 18 – 10 – 2015‎.

“Bencana asap ini juga, telah menyebabkan 503.874 jiwa sakit ISPA‎ di enam provinsi sejak 1 Juli – 23 Oktober 2015. Jumlah masing – masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di Jambi, 101.333 di Sumsel, 43.477 di Kalbar, 52.142 di Kalteng dan 97.430 di Kalsel,” katanya.

Kemungkinan, kata dia, jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat.

Sementara itu, lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap. Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan. Data ini dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk.

“Bencana asap dari karhutla adalah bencana buatan manusia. Akibat ulah manusia karena 99 persen penyebab karhutla adalah disengaja. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Sekarang saatnya kita tidak saling menyalahkan, tapi bagaimana mengatasinya secara cepat. Dengan skala kebakaran yang demikian luas tidak mungkin 1 – 2 minggu ke depan akan padam. Tapi semua ikhtiar kita lakukan bersama,” imbuhnya. (ALPIAN TANJUNG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.