Dewan Tinjau Kapal Nelayan Asing Tangkapan TNI AL

by -286 views
by
Ing Iskandarsyah Foto bersama di kapal.
Ing Iskandarsyah Foto bersama di kapal.

Natuna, (MK) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri), Jumaga Nadeak yang didampingi Ketua Komisi II, Ing Iskandarsyah dan Ketua Fraksi PDI – P Tawarich meninjau kapal – kapal nelayan asing asal Thailand yang berhasil diamankan oleh TNI Angkatan Laut di Selat Lampa, Selasa (12/5).

Kunjungan itu juga, dilakukan DPRD Kepri disela – sela menghadiri rangkaian kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke – 6 tingkat Provinsi Kepri di Kabupaten Natuna.

Diantara barisan kapal – kapal tangkapan tersebut, tampak pula empat unit Kapal Perang miliki TNI AL yang selama ini bertugas mengamankan wilayah laut Natuna dan berhasil menangkapi kapal – kapal nelayan asing. Kapal Perang milik TNI AL tersebut adalah Kapal Perang Cepat (KPC) Clurit, KRI Silas Papare, KTI Sutedi Senoputra dan KRI Patimura.

Dalam kunjungannya, anggota dewan yang didampingi langsung oleh Komandan Lantamal (Danlantamal) IV Tanjungpinang, Laksamana TNI AL Sulistyanto, Kasrem Kolonel Sudarmadi dan Dirbimas Polda Kepri Kombes Sumirat.

Menurut Jumaga, kunjungannya ke Selat Lampa tersebut merupakan sebagai bentuk apresiasi untuk para petugas TNI AL yang selama ini sudah bertungkus – lumus mengamankan wilayah laut Natuna dari para pencuri ikan yang datang negara tetangga, disamping juga sebagai bentuk dukungan moril kepada petugas di lapangan.

Dari pantauan di lapangan, terdapat 18 unit kapal nelayan Thailand berhasil diamankan oleh TNI Angkatan Laut. Adapun modus operandi nelayan asing ini dengan cara menggunakan kapal milik Indonesia, namun seluruh crew – nya berasal dari Thailand. Beberapa unit kapal diantaranya telah ditenggelamkan.

“Indonesia ini kan negara maritim. Kepulauan Riau sendiri luas lautnya mencapai 96 persen, dan laut itu adalah sumber ekonomi yang sangat potensial dan besar untuk kita kembangkan. Oleh sebab itu, kita berikan apresiasi sebesar – besarnya kepada teman – teman di Angkatan Laut yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik selama ini dengan melakukan penangkapan dan menenggelamkan beberapa kapal nelayan asing yang mencuri ikan di laut Natuna. Hal hal ini perlu kita dukung terus dengan cara apapun juga yang sekiranya bisa kita lakukan bersama pemerintah daerah,” ujar Jumaga.

Lebih jauh, Jumaga juga mengusulkan agar kapal – kapal nelayan asing yang berhasil diamankan TNI AL tersebut tidak serta – merta ditenggelamkan begitu saja. Namun dia mewacanakan, alangkah baiknya jika kapal hasil tangkapan tersebut, terutama yang speknya memadai bisa diserahkan kepada koperasi nelayan setempat. Dengan demikian maka akan bisa menambah meningkatkan kesejahteraan nelayan.

“Saya punya wacana demikian. Sayang kalau kapal – kapal itu ditenggelamkan. Maka saya berfikir alangkah baiknya jika kapal tangkapan yang masih bagus diserahkan saja kepada koperasi nelayan setempat. Sehingga mereka bisa meningkatkan produksi tangkapannya. Namun, menyangkut hal ini mesti kita pelajari dulu mekanismenya di Kejari setempat, begitu juga bagaimana dengan aturan main di Lantamal. Jika ternyata hal itu memungkinkan, maka hal itu akan menjadi modal kekuatan juga bagi para nelayan kedepannya,” kata Jumaga.

Sementara itu, Danlantamal IV Laksamana TNI AL Sulistyanto dalam obrolannya, meminta pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama DPRD Kepulauan Riau lebih memperhatikan infrastruktur yang ada di wilayah perbatasan Natuna ini.

“Hal ini mengingat wilayah laut di Kepri sangat luas dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Dan kita butuh infrastruktur yang kuat untuk mendukung keamanan wilayah perbatasan di Natuna ini,” kata Sulistiyanto.

Menanggapi hal itu, Jumaga berjanji akan menyampaikan apa yang diungkapkan Danlantamal tersebut kepada Gubernur Kepulauan Riau, agar kedepannya hal – hal seperti ini bisa ditindaklanjuti.

“Bila perlu kita bangun Polsek apung untuk mengejar pencuri ikan yang berkeliaran di wilayah kita,” ucap Jumaga.

Selain itu, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Ing Iskandarsyah menambahkan, untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan setempat terutama dalam hal mempermudah mendapatkan bahan bakar minyak. Iskandar mengusulkan agar dibangun bunker minyak di laut Natuna.

“Sehingga para pengguna kapal laut di Natuna bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan bahan bakar minyak. Sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak merupakan problem juga untuk para nelayan disini tentunya. Oleh sebab itu, bila perlu kita bangun bunker minyak disini, sehingga para nelayan disini serta kapal – kapal yang ada disini bisa dengan mudah mendapatkan bahan bakar minyak,” kata Iskandar. (ALPIAN TANJUNG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.