Penyandang Disabilitas Kecewa Tak Disinggung Dalam Debat Perdana Paslon Wali Kota Tanjungpinang

by -1,147 views
Ketua PPDI Kota Tanjungpinang, Ridwan, Saat Menghadiri Debat Perdana di Hotel CK. Foto Ist
Ketua PPDI Kota Tanjungpinang, Ridwan, Saat Menghadiri Debat Perdana di Hotel CK. Foto Ist

Tanjungpinang, (MetroKepri) – Debat perdana pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang dilaksanakan di Hotel CK, Sabtu (19/10/2024), tidak ada membahas perekonomian dan kesejehteraan para penyandang disabilitas.

Dalam debat tersebut, Paslon nomor urut 1 (Rahma – Rizha) dan Paslon nomor 2 (Lis – Raja) tidak menyinggung tentang kesejahteraan disabilitas.

Hal itu, membuat seorang penyandang disabilitas yang hadir diacara debat perdana tersebut kecewa dan memilih meninggalkan lokasi debat.

“Cukup kecewa dengan acara debat malam ini, karena tidak disinggung tentang ekonomi disabilitas yang ada di Kota Tanjungpinang,” papar Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Tanjungpinang, Ridwan, kepada media ini disalah satu kedai kopi di Batu IX.

Akan hal itu. Ridwan bersama temannya yang juga penyandang disabilitas meninggalkan acara tersebut dan memilih untuk menikmati kopi.

“Ya, seharusnya debat calon wako dan wawako ini, juga dibahas tentang ekonomi produktif bagi disabilitas. Karena tidak sedikit jumlah UMKM di Kota Tanjungpinang yang pelaku usahanya penyandang disabilitas,” ujar Ridwan.

Sebagai undangan debat, mulai dari awal dan hingga pertengahan acara, sedikit pun tidak ada didengarnya kata – kata pamungkas dari kedua paslon yang menyelipkan program bagi penyandang disabilitas di Kota Tanjungpinang.

“Sampai terakhir acara debat yang saya tonton di handpone ini juga tidak ada tentang disabilitas. Sebaiknya kata – kata pamungkas dari kedua paslon ada menyelipkan program untuk penyandang disabilitas,” ucap Ridwan.

Pria yang juga penyandang disabilitas ringan ini juga mengatakan program – program yang disampaikan paslon nomor 1 dan 2 hanya tentang sekolah dan beasiswa serta UMKM.

“Khusus penyandang disabilitas seperti kami tidak ada,” keluhnya. (*)

Penulis: ALPIAN TANJUNG

Editor  : Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.