Bintan, (MetroKepri) – Agus Wibowo dan Nikolas Panama digadang-gadangkan masuk dalam bursa pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Bintan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 mendatang.
Bakal calon ini juga mengusung slogan BerANi (Bersama Agus – Niko Bintan Cemerlang).
Kabar Agus berpasangan dengan Niko ini juga disambut baik oleh warga, khususnya warga pesisir di Kabupaten Bintan.
Salah satunya warga Desa Air Gelubi Kecamatan Bintan Pesisir, Sudin menyambut baik kabar Agus – Niko maju di Pilkada Bintan.
“Kalau Pak Agus dan Niko maju, saya minta perekonimian masyarakat ditingkatkan,” ujar Sudin kepada media ini, Rabu (19/06/2024).
Selain perekonomian, ia juga meminta peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, dan pendidikan di Kabupaten Bintan.
“Hal ini, tolong diperhatikan. Kalau Pak Agus dan Niko ada waktu, saya siap bertemu dan berdialog. Baik diundang atau kami yang mengundang. Hal ini, agar calon pemimpin kenal dan lebih dekat dengan masyarakat,” ucapnya.
Terpisah, sosok kandidat Agus – Niko ini juga disambut baik oleh warga Bintan lainnya. Dengan harapan berani membuat gebrakan baru untuk kesejahteraan masyarakat.
Ketua Kesatuan Nelayan Traditional Indonesia (KNTI) Bintan, Buyung, mengatakan harus ada gebrakan baru untuk mensejahterakan nelayan.
“Kalau bisa membuat program kesejahteraan satu kepala keluarga (KK) satu sarjana ini bagus,” kata Buyung.
Ia menyebutkan, selain program tersebut, nelayan meminta beberapa hal kepada calon Bupati dan Wakil Bupati untuk melihat kondisi nelayan saat ini yang jauh dari kata sejahtera.
“Hari ini kata sejahtera bagi nelayan sangat jauh sekali. Siapapun yang ingin maju, ayok kita duduk dan kita sama-sama membahas kesejahteraan nelayan di Bintan,” ucapnya.
Masih kata dia, ada tiga poin yang harus diperhatikan bakal calon bupati dan Wakil Bupati kedepannya. Pertama, memastikan ketersediaan solar bersubsidi ke nelayan di Bintan.
“Kedua, pastikan benar-benar siapa yang berani untuk membuat tempat pelelangan ikan biar harga ikan stabil, agar harga ikan tidak ditentukan lagi oleh tengkulak. Sampai saat ini tempat pelelangan ikan hanya angan-angan,” tuturnya.
Ketiga, lanjutnya, ia meminta merealisasikan kesejahteraan nelayan dalam bentuk merenovasi rumah nelayan yang berada di pesisir.
“Intinya jika semua berani untuk memastikan ini, maka kesejahteraan nelayan terjamin,” pungkasnya. (*)
Editor: Ian
