Indonesia Diihat Dari Sudut Pandang Islam

by -234 views
by

Ditulis Oleh: Suara Mahasiswa (UMRAH)

Opini, (MK) – Seperti yang kita ketahui bersama, dalam hidup di dunia khususnya di dalam sebuah negara, sebagai seorang individu yang fitrahnya adalah makhuk sosial, tentu kita berintraksi dengan sesama.

Hal ini juga tidak lepas dari aturan – aturan yang dipedomani. Dalam hal ini, agama berperan penting mengatur kesejahteraan umatnya. Hampir seluruh wilayah di bumi ini sudah diakui oleh masing – masing negara, jadi dimana pun kita tinggal, kita juga termasuk dalam jangkauan sebuah negara. Dalam negara pun memiliki aturan – aturannya tersendiri, seperti di negara Indonesia yang kita cintai ini.

Agama dengan negara tidak dapat dipisahkan dalam hal mewujudkan tujuan bersama. Hal ini dikarenakan nilai – nilai yang terkandung dalam agama perlu dipahami dan diterapkan sehingga bisa menuntut masyarakat untuk meraih kesuksesan bersama.

Walaupun tidak bisa kita pungkiri, masih banyak negara diluar sana yang tidak percaya akan adanya agama. Dewasa ini bisa kita lihat di media – media informasi seperti telivisi, internet, termasuk juga media sosial banyak hal politik dikaitkan dengan agama.

Selain itu, pendapat dari beberapa orang mahasiswa tentang apa hubungan Agama dan Negara?. Kebanyakan dari mereka kebingungan menjawabnya. Nah dalam kebingungan mereka, dapat disimpulkan bahwa bukan mereka tidak tahu, tapi khususnya untuk sekarang ini dimana orang akan melakukan segala cara untuk mewujudkan kepentingan sendiri dan tidak segan – segan agama dikaitkan dengan konflik politik.

Jika berbicara tentang hubungan agama dengan negara mungkin akan banyak persamaanya. Hal ini dikarenakan aturan – aturan yang diberikan untuk kesejahteran umat atau masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu, kita melakukan pembahasan Bagaimana Negara Indonesia diihat Dari Sudut Pandang Agama Islam.

Jika melihat aturan – aturan negara Indonesia ini, sudah bisa dikatakan tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam dan juga Negara Indonesia menjunjung tinggi toleransi antara umat beragama. Hal ini juga menjadi dasar alasan mengapa Indonesia tidak bisa membentuk negara Islam seperti Timur Tengah. Seperti yang dikatakan pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin “Negara ini dianggap sebagai darul ahdi (negara kesepakatan). Bukan darul (negara) Islam, bukan darul kufri (kafir), bukan darul harbi (perang),tapi negara kesepakatan”. Maka dapat diartikan bahwa walaupun kita tidak sepenuhnya menjadi negara Islam akan tetapi negara Indonesia tetap berusaha menjadi negara yang baik.

Kita semua atau masyarakat Indonesia khususnya sepakat bahwa dengan segala bentuk aturan hukum pemerintah dan yang pasti apa pun aturannya tidak memihak agama manapun, sehingga Indonesia tetap bejalan menjadi sebuah negara.

Negara Indonesia juga tidak mengekang sebuah daerah yang berada di wilayahnya, artinya Negara Indonesia memberi kebebasan pada sebuah daerah untuk menentukan aturan daerahnya sendiri selama itu tidak bertentangan dengan Undang – Undang. Kita ambil contoh, daerah Nanggroe Aceh Darussalam, sekarang namanya sudah berganti menjadi Aceh, seperti yang kita ketahui bersama Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai agama). Hal ini sesuai dengan julukannya Serambi Mekkah. Persentase penduduk muslimnya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka menjalani aturan sesuai syariat Islam.

Berbeda dengan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri dan negara Indonesia tidak mempermasahkan hal itu.

Kalau berbicara soal negara, maka tidak luput dari pemerintahannya. Di negara Indonesia khususnya, harus kita akui dibandingkan negara berkembang lainnya. Indonesia adalah negara yang tinggi nilai toleransinya. Negara Indonesia juga tidak membutakan mata dari aturan agama jika aturan itu tidak sesuai dengan jalannya sistem pemerintahan, justru pemerintah berusaha keras agar keputusan apapun yang diambil tidak menzalimi pihak manapun.

Maka dari itu, untuk Agama Islam sendiri banyak didirikan lembaga – lembaga seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan lembaga pendidikan Islam lainnya.

Kita juga tahu bahwa penduduk Islam di Indonesia adalah mayoritas, sehingga unsur budaya dalam ketatanan kehidupan masyarakat sosial sangatlah kental. Hal ini juga berlaku dengan hukumnya, dimana Indonesia bukan negara Islam tetapi dalam penerapan sistem hukum nasional Indonesia juga ada menggunakan asas dari unsur Islam. Mengapa demikian?, hal ini jelas jauh sebelum terbentuknya negara Indonesia, Agama Islam sudah memiliki aturan pemerintahnya sendiri yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi tidak heran jika hukum atau syariat Islam lebih banyak di bidang perkawinan, kekeluargaan, serta terkait harta warisan. Hal ini juga karena didominasi banyaknya masyarakat Islam di Indonesia. Lalu bagaimana hubungan negara Indonesia dengan islam? Tentang hubungan agama dan negara dalam Islam yaitu agama yang paripurna yang mencakup segalagalanya termasuk masalah negara.

Oleh karena itu agama tidak dapat dipisahkan dari negara dan urusan negara adalah urusan agama serta sebaliknya. Terkait negara Indonesia jika dilihat dari sudut pandang Agama Islam untuk sekarang ini sudah baik, artinya peraturan dan ketetapan sejalan dengan syariat Islam bahkan pemerintah kadang berusaha untuk menuntaskan segala hal yang bertentangan dengan syariat Islam. Seperti baru – baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup Hotel Alexis yang menyediakan hiburan khusus orang dewasa. Hal seperti ini memang sudah semestinya menjadi tugas para pemimpin negara ini atau mereka yang memiliki kuasa penuh terhadap hal yang bersangkutan.

Selain itu, aturan serta perundang – undangan negara Indonesia ini juga dinilai sudah baik, akan tetapi kita tidak mengatakan kalau oknum – oknum yang berkecimpung dengan dunia pemerintahan atau politik negara Indonesia ini baik. Hal ini lah yang menjadi salah satu permasalahan yang timbul di negara Indonesia ini.

Masalah – masalah yang biasa terjadi di dunia politik seperti korupsi dan penyuapan, belum lagi masalah yang timbul dari masyarakat seperti yang melakukan demonstrasi, penyalahgunaan narkoba, pencabulan, pencurian, terorisme dan masalah kriminal lainnya.

Jujur dalam menangani hal ini juga kita tidak bisa menyalahkan pemerintah atau aparat penegak hukum sepenuhnya. Seberapa keras-pun kita mencoba untuk mencegah atau membasmi itu semua, itu tidak akan berhasil. Jika memang berhasil menangkap pelakunya, maka pelaku – pelaku baru akan muncul, masalah baru akan muncul, begitulah yang terjadi di negara kita ini.

Masalah itu juga mungkin timbul dari seorang inividu, atau dari suatu kelompok tertentu, atau dari anggota pemerintahan. Walaupun kita tahu, kita juga tidak bisa berbuat apa – apa untuk mencegahnya. Jangankan kita, pemerintah atau aparat penegak hukum sekalipun tidak bisa mencegahnya. Hal yang mungkin bisa dilakukan adalah menangani, menghentikan sementara, menangkap, dan ini terus berlanjut.

Dalam hal lain, negara Indonesia juga sangat peduli terhadap Agama Islam dari ancaman yang mungkin ingin memporak – poradakan umat muslim. Indonesia juga ikut berperan secara internasional dalam menangani ancaman dari komplotan teroris seperti Boko Haram dan ISIS. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Niger Mahamadou Issofu dalam pertemuan dengan Jokowi. Beliau membahas keprihatinan terhadap terorisme yang penuh dengan kekerasan. Seperti yang dikatakan Presiden Issofa ”Saya sampaikan tadi, agama kita agama Islam telah dirusak imagenya oleh terorisme yang penuh kekerasan. Itu tak baik untuk image Islam dan negara – negara muslim,” kata presiden Issofu saat bertemu dengan Pak Jokowi di kompleks Istana Negara Jakarta, pada Senin (16/10/2017) lalu. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.