Tanjungpinang, (MK) – General Maneger (GM) Unit Induk Pembangunan (UIP) II Perusahan Listrik Negara (PLN) Medan, Robert Arianto Purba menjelaskan, kabel listrik bawah laut untuk interkoneksi Batam – Bintan merupakan berkualitas standar internasional.
“Kabel listrik yang kami tanam di dasar laut Tanjung Kasam, Tanjung Sauh, Pulau Ngenang, Tanjung Talok dan hingga Tanjunguban ini juga kualitasnya bisa tahan hingga 30 tahun,” ujar Robert saat meninjau progres pengerjaan interkoneksi listrik Batam – Bintan, Selasa (16/6).
Kabel ini juga, kata dia, murni 100 persen produk dari luar negeri. Selain itu, kabel tersebut bukan diletakkan begitu saja didasar laut.
“Kabelnya ditanam sekitar satu meter lebih dari dasar laut. Jadi tidak akan mengganggu ekosistem bawah laut dan aman dari gangguan lainnya,” ucapnya.
Ia mengaku, kondisi air laut di wilayah Provinsi Kepri ini masih aman untuk ketahanan kabel tersebut dan tidak perlu dikhawatirkan.
“Sekarang kabel tersebut sedang dalam proses penyambungan, begitu juga dengan kabel listrik bagian darat,” katanya.
Ia mengutarakan, untuk penyambungan kabel darat dari gardu induk memilik panjang sekitar 700 meter, sedangkan dari Tanjung Kasam ke Tanjung Sauh sepanjang 34 KM.
Saat ini, kata dia, kabel darat dan laut ini terkendala dengan proses penyambungan. “Menurut perhitungan kami, Tanjung Kasam, Tanjung Sauh, Ngenang dan Tanjung Talok, pertengahan Juli 2015 mendatang sudah selesai penyambungannya,” ucap Robert.
Selain itu, tambahnya, proses penyambungan ini perlu tenaga spesipik dari luar negeri dan saat ini, pihaknya menggunakan 16 pekerja dari luar negeri.
Sementara, dalam peninjauan progres pengerjaan interkoneksi Batam – Bintan tersebut, Gubernur Kepri diwakili oleh Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Kepri, Kabag Pembangunan Pemprov Kepri, Kepala BLH Kepri, serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri. (ALPIAN TANJUNG)
