Tanjungpinang, (MK) – Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H TS Arif Fadilah mengatakan pencapaian prestasi olahraga harus mendapat dukungan berbagai pihak. Pembinaan atlit sejak dini sangat penting sehingga terlahir atlit – atlit terbaik.
“Pemerintah Provinsi Kepri juga berkomitmen dalam memajukan prestasi atlet – atlet Kepri yang berlaga diajang regional, nasional, maupun internasional,” papar Arif saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Musyawarah Provinsi IV Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Jum’at (13/4/2018) yang ditandai dengan pencabutan keris pendekar oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri.
Adapun tema dari kegiatan ini adalah “Solidaritas Organisasi Mewujudkan Prestasi Atlet ke Tingkat Nasional dan Internasional”. Turut hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepri, Kepala Satpol PP Provinsi Kepri dan Pengurus Cabang IPSI Kabupaten/ Kota.
Menurut Arif koordinasi dan kerjasama pemerintah dengan organisasi kepemudaan dan olahraga tidak hanya dijalin pada tingkat provinsi saja, melainkan sampai pada tingkat Kabupaten/ Kota.
Hal ini dilakukan dalam rangka turut menjaring bibit – bibit atlet berprestasi yang ada di daerah sehingga dapat membawa nama harum Provinsi Kepulauan Riau. Pembinaan atlet ini pula menjadi tugas bersama karena membutuhkan sarana dan biaya.
“Sarana olahraga yang sudah ada kita manfaatkan secara maksimal. Sementara yang belum ada akan kita benahi agar dapat direalisasikan,” ucap Arif.
Atas nama Pemerintah Provinsi Kepri, Arif mengucapkan selamat atas diselenggarakan Musyawarah Provinsi IV Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepri dan semoga proses pemilihan dapat berjalan dengan lancar.
“Siapapun yang terpilih nanti dalam musprov semoga dapat memajukan IPSI Kepri serta membawa atlet – atlet Kepri berkiprah diberbagai pertandingan,” harap Arif.
Sementara itu H. Huzrin Hood selaku Ketua IPSI Provinsi Kepri mengatakan pencak silat merupakan budaya asli Melayu harus selalu dipelihara dan dilestarikan.
“Silat perlu dikembangkan mulai dari usia dini, sebagai ajang untuk mempertahankan budaya asli Melayu,” ucap Huzrin. (Red/ Humas)
