Jakarta (MK) – Kantor Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diserbu para nelayan yang menggelar demonstrasi pagi ini.
Koordinator aksi dari Front Nelayan Bersatu, Tajudin, mengatakan, para nelayan yang melakukan aksi ini tidak hanya menuntut pencabutan pelarangan alat tangkap cantrang. Melainkan juga menuntut penghentian pembahasan mengenai larangan eksploitasi zona 0 hingga 4 mil dari pesisir.
Dirinya juga mengungkapkan, jika tidak mendapat respons yang baik, mereka akan membawa massa lebih banyak dibandingkan saat ini. Menurut dia, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak berpihak ke nelayan kecil.
“Kami dianggap musuh oleh Bu Susi, bukan partner kerja. Kalau ada satu kejadian yang buruk, apakah itu menggeneralisasi kami semuanya,” kata Tajudin.
Sebelumnya, kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang tidak merekomendasikan penggunaan alat penangkap ikan jenis trawl dan cantrang diprotes sejumlah pengusaha perikanan.
Namun, Menteri Susi tetap bersikukuh menyatakan bahwa alat tangkap jenis tersebut tidak ramah lingkungan.
Menteri Susi mengungkapkan, berdasarkan laporan di Pesisir Utara Jawa, banyak pelabuhan ikan di sana yang lumpuh karena masih banyak kapal bergross ton tinggi yang masih mengambil ikan di Laut Jawa dengan menggunakan alat penangkap jenis ini. Selain mereka juga melakukan bongkar muat di tengah laut, penggunaan cantrang juga disinyalir menyumbang penyusutan produksi perikanan.
Dampaknya, nelayan tradisional terpaksa mencari ikan di lokasi yang lebih jauh lagi. Bahkan, menurut dia, membuat ekspor Indonesia menurun.
“Trawl cantrang atau hela (juga) tidak ramah lingkungan,” jelas Menteri Susi belum lama ini.(*/okz)