Stok Beras Bulog Tanjungpinang Cukup Hingga Enam Bulan

by -260 views
by
Kepala Bulog Subdrive Tanjungpinang, Wawan Hidayanto. Foto RUDI PRASTIO
Kepala Bulog Subdrive Tanjungpinang, Wawan Hidayanto. Foto RUDI PRASTIO

Tanjungpinang, (MK) – Stok beras pada Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdrive Tanjungpinang bisa bertahan hingga enam 6 bulan kedepan. Persedian beras hingga saat ini 2200 hingga 2300 ton.

“Stok beras ini keseluruhannya untuk raskin, beras premium dan untuk operasi pasar,” papar Kepala Bulog Subdrive Tanjungpinang, Wawan Hidayanto kepada MetroKepri.com saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/7).

Dia mengutarakan, pada akhir bulan ini atau awal Agustus 2016 mendatang kemungkinan ketersediaan beras akan bertambah.

“Untuk informasi, akhir bulan ini kalau tak awal bulan depan stok beras akan masuk lagi sekitar 650 sampai 1500 ton. Hal itu juga tergantung spek gudang kami cukup atau tidak untuk menampung,” tutur Wawan.

Selain itu, pihaknya juga siap ketika Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang meminta beras untuk operasi pasar, karena ketersediaan cukup.

“Untuk raskin juga cukup. Setelah lebaran ini ada penyaluran raskin, artinya ketersedian untuk operasi pasar dan raskin harus tersedia. Persiapan sampai akhir tahun juga tersedia,” ucapnya.

Dia mengemukakan, selain raskin dan operasi ada beras premium yang merupakan beras berkualitas diatas raskin dan beras operasi pasar.

“Harga beras premium ini tetap lebih murah. Harga di gudang Rp8700 per kilogramnya. Jadi pedagang beli disini dan kami tidak terima uang kes, sistemnya online. Maka dikirim melalui rekening Bulog Pusat, kami hanya dikasih bukti stornya saja,” katanya.

Dia menyampaikan, untuk tingkat kepatahan beras raskin dan beras operasi pasar brokennya 15 persen, sedangkan beras premium tingkat kepatahan hanya 5 persen.

“Jadi beras premium lebih sedikit tingkat kepatahannya. Artinya utuhnya ada 95 persen,” ucapnya.

Dia menambahkan, Bulog hanya bisa turun operasi pasar ketika ada permintaan dari pemerintah daerah.

“Sekarang ini, yang ada minta operasi pasar hanya Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Sedangkan, kabupaten lainnya belum ada permintaan untuk operasi pasar ini,” ujarnya.

Operasi pasar itu juga, masih kata Wawan, dimulai sejak Januari hingga lebaran 2016 lalu dengan total hampir 3000 ton atau 2905 ton.

“Dari 2905 ton itu, untuk Tanjungpinang sendiri sekitar 1594 ton dan Kabupaten Bintan sebanyak 1311 ton,” ucapnya. (RUDI PRASTIO)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No More Posts Available.

No more pages to load.