Tanjungpinang, (MK) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang menegaskan, wabah Difteri belum beredar dan menjangkiti masyarakat Tanjungpinang.
“Alhamdulillah, belum ada kasus Difteri di Kota Tanjungpinang,” ucap Kadinkes Kota Tanjungpinang, Rustam Effendi kepada MetroKepri.co.id, Minggu (14/2).
Dia mengutarakan, pencegahan penularan Difteri yang menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan ini juga, dapat dilakukan dengan imunisasi DPT. Selain itu, penyakit menular yang termasuk infeksi serius ini juga dapat mengancam jiwa, jika tidak segera ditangani.
“Imunisasi DPT adalah jalan keluarnya. Kemudian perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Rustam.
Informasi yang dihimpun MetroKepri.co.id, Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. Gejala – gejala yang mengindikasikan penyakit ini meliputi:
Terbentuknya membran abu – abu yang menutupi tenggorokan dan amandel. Demam dan menggigil. Sakit tenggorokan dan suara serak. Sulit bernapas atau napas yang cepat. Pembengkakan kelenjar limfa pada leher. Lemas dan lelah. Hidung beringus. Awalnya cair, tapi lama – kelamaan menjadi kental dan terkadang berdarah.
Sementara, penyebaran bakteri difteri dapat terjadi dengan mudah dan yang utama adalah melalui udara saat seorang penderita bersin atau batuk. (ALPIAN TANJUNG)