Tanjungpinang, (MK) – Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho dipastikan terlibat gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Dwi Djoko Wiwoho sudah diidentifikasi sejak beberapa bulan lalu oleh petugas BNPT,” ujar Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Polisi Hamidin dalam dialog pencegahan terorisme di Tanjungpinang, Jumat (6/11).
Dalam dialog yang digelar BNPT tersebut, Hamidin menyampaikan, pihaknya (BNPT) berkoordinasi dengan instansi terkait menangani permasalahan itu.
“Dwi Djoko terlibat dalam gerakan ISIS setelah dilakukan pendalaman. Dwi bersama keluarganya sudah tidak berada di Indonesia. Dwi diduga sudah berada di Irak,” katanya.
Dia mengutarakan, ini menunjukkan ISIS sudah masuk ke berbagai kalangan. Keterlibatan Dwi Djoko dalam gerakan ISIS ini membuat heboh masyarakat.
“Apalagi permasalahan itu sudah diberitakan di sejumlah media massa. Ada warga Batam yang menginformasikan, sekaligus mempertanyakan permasalahan itu. Saya katakan, 85 persen Dwi Djoko terlibat ISIS,” paparnya.
Selain itu, sejak sekitar empat bulan lalu, Dwi Djoko tidak pernah masuk kantor. Baru – baru ini, anggota Densus 88 memeriksa kediaman Dwi Djoko. Dwi beserta keluarganya sudah meninggalkan rumahnya. Sejumlah jurnalis yang pernah bertugas di Otorita Batam, yang saat ini menjadi Badan Pengusahaan Batam mengenal Dwi. Dwi merupakan sosok pejabat yang ramah.
“Kami tidak menyangka dia terlibat ISIS,” kata salah seorang wartawan. (Red)