Tanjungpinang, (MK) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), HM Sani turut belasungkawa atas meninggalnya seorang tokoh perjuangan pembentukan Provinsi Kepri, H, Mochtar Silin di RSUD Tanjungpinang, Selasa (14/7).
H Mochtar Silin meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani pengobatan intensif di RSUD Tanjungpinang. Almarhum Mochtar dikabarkan menderita penyakit dalam sejak beberapa tahun terakhir, dan terpaksa melakukan pencucian darah secara rutin sebelum meninggal dunia.
“Kepri kehilangan tokoh masyarakat yang baik, bertanggung jawab, dan pemberani,” ucap Gubernur Kepri, HM Sani.
Kabar meninggalnya Mochtar tersebut cepat tersebar karena dimuat di media sosial seperti facebook, twitter dan blackberry. Ponsel milik Faisal Silin, putra dari almarhum sejak pukul 11.00 WIB tidak henti – hentinya berdering.
“Tadi malam masih ngobrol dengan kami. Tapi tadi pagi sesak nafas, kemudian kritis,” kata Faisal.
Di usia 70 tahun, Mochtar meninggalkan dua anak yakni Faisal Silin dan Ria. Saat ini jasad almarhum disemayamkan di kediamannya di Kampung Kolam, Tanjungpinang.
“Besok pagi dikebumikan di tempat pemakaman umum Batu 7 Tanjungpinang,” kata Ical, panggilan akrab Faisal Silin.
Selain itu, ratusan tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pejabat pemerintah berada di rumah duka. Mereka yang hadir rata – rata pernah berjuang bersama Mochtar Silin dan Huzrin Hood, mantan Bupati Kabupaten Kepri (sekarang Kabupaten Bintan) untuk menjadikan Kepri sebagai provinsi baru.
Mereka bercerita tentang keberanian Mochtar Silin saat reformasi hingga 2002 dalam memperjuangkan Kepri agar dimekarkan dari Provinsi Riau.
Mochtar pun pernah dinobatkan oleh masyarakat di Tanjungpinang sebagai gubernur pertama yang dipilih oleh rakyat. Namun dia menolaknya karena berbagai pertimbangan.
“Almarhum tegas, cerdas dan pemberani. Karena itu dia disegani,” kata Kepala Dinas Kehutanan Kepri Said Jaafar, yang mendukung Kepri menjadi provinsi. (MK)