Jambi, (MK) – Staf Ahli Gubernur Provinsi Jambi bidang ekonomi dan keuangan, Tanggor Mulia membuka rapat koordinasi (Rakor) raskin/ rastra di ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Senin (15/2).
Pada rakor tersebut, turut hadir Karo Ekbang, Masheruddin dan Kepala Bulog Divre Jambi, Langgeng Wisnu.
“Provinsi Jambi, tahun ini telah mencanang program swasembada beras dengan mengedepankan beberapa kabupaten sebagai penghasil produksi beras,” ujar Staf Ahli Gubernur Jambi bidang ekonomi dan keuangan, Tanggor di sela – sela rakor tersebut.
Dia mengutarakan, kabupaten yang dapat menghasilkan produksi padi di Provinsi Jambi, yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Kerinci.
“Pemerintah Provinsi Jambi bersama Bulog juga dapat memberikan suatu kontribusi bagi kalangan petani dalam penyimpanan beras mereka,” ucapnya.
Apalagi, kata dia, Bulog saat ini masih membutuhkan gudang penyimpanan stock berskala besar untuk di beberapa daerah terutama kabupaten kota di Provinsi Jambi.
“Gudang yang masih menjadi andalan di Kota Jambi hanya dapat menampung lebih dari 1000 ton. Maka, pemerintah daerah kabupaten kota, dan kepala bagian ekonomi maupun para asisten, melalui pertemuan ini dapat menyampaikan kepada bupati dan wali kota agar menghibahkan suatu lahan bagi cadangan stock beras berskala lebih dari 1000 ton,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Divre Bulog Jambi, Lenggang Wisnu menyampaikan, Divre Jambi sangat membutuhkan suatu gudang untuk penyimpanan stock beras. Hal ini untuk kepentingan masyarakat Jambi khususnya,” ujar Lenggang.
“Di Provinsi Jambi, ada empat wilayah Divre bagian penyimpanan yang gudangnya masih berskala kecil yakni 1000 ton. Rata – rata penyaluran beras per bulannya membutuhkan dari 400 ton. Kalau dihitung – hitung dalam per tiga bulan, kebutuhan masyarakat masih mengalami kekurangan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, ada Divre di kabupaten gudangnya masih berdekatan dengan perumahan penduduk. Sementara keamanan dan menghindari beras dari kutu, bulog akan menggunakan bahan untuk membasmi kutu beras tersebut. Akan hal itu, tentu masyarakat sekitar akan terkena imbasnya.
“Bulog Jambi juga telah mengirimkan surat kepada Bulog pusat dan kementerian terkait kebutuhan gudang penyimpanan beras di beberapa kabupaten dan kota. Kami juga mengharapkan bantuan hibah berupa tanah dari pemerintah daerah,” katanya. (INRO KISINGER)