Tanjungpinang, (MK) – Masyarakat menuding PT PLN Tanjungpinang melakukan korupsi, sehingga menyebabkan krisis listrik yang berkepanjangan di daerah bumi Melayu ini. Akibat pemadaman listrik yang dilakukan PLN ini juga membuat masyarakat menderita.
“Jelas kita sangat kecewa dengan kejadian begini tiap hari harus merasakan gelap gulita. Kalau tidak korupsi apa lagi, tidak becus menangani listrik. Masyarakat jadi menderita,” papar Apoi Botak warga Potong Lembu yang ikut mendemo PLN, Selasa (19/5).
Akibat seringnya pemadaman listrik, menurut Apoi tagihan listrik rumahnya setiap bulan membengkak. Tidak hanya itu, alat – alat rumah tangga yang menggunakan listrik jadi rusak.
“Sudah berapa banyak alat masak saya di rumah tidak bisa pakai lagi. Tagihan listrik naik jadi Rp1,5 juta dari Rp 800 ribu,” ujarnya.
Saat ditanya apa yang dikorupsi PLN, dengan gamblang Apoi menjawab. “ya, korupsi solar lah, apa lagi kalau tidak itu,” ucap Apoi.
Apoi berharap PLN diaudit, agar tidak terjadi lagi pemadaman listrik seperti ini.
“Mau tidur pun susah kalau malam hari, coba bayangkan,” imbuhnya.
Warga Potong Lembu ini juga datang ke PLN dengan membawa alat – alat elektronik seperti TV dan lainnya yang rusak akibat listrik sering padam untuk diperlihatkan kepada pimpinan PLN. (RAMDAN)