Tanjungpinang, (MK) – Perekonomian masyarakat saat ini merosot, bahkan sejumlah kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan harga. Kondisi seperti sangat menguntungkan bagi para ‘Rentenir’ yang berkedok koperasi untuk meraup rezeki di Kota Tanjungpinang.
Pantauan Metrokepri.com di lapangan, disetiap kedai kopi di tengah – tengah kota maupun pelaku usaha kecil di perkampungan saat ini banyak yang meminjam dana segar dari ‘Rentenir’ berkedok koperasi tanpa melihat resiko kedepannya.
Hal ini juga, luput dari pengawasan pihak terkait atau Pemerintah Kota Tanjungpinang atas aktivitas ‘Rentenir’ berkedok koperasi tersebut.
Koperasi keliling ala rentenir ini juga, belum sepenuhnya diketahui resmi atau tidak. Selain itu, kurir para rentenir ini juga sangat bebas beraktivitas dan mereka saling menghitung hasil keuntungan yang diraup dari konsumen yang rata – rata para pelaku usaha kecil menengah di Bintan Centre Km 9, Tanjungpinang.
Salah satu konsumen yang namanya enggan dipublikasikan mengaku terpaksa meminjam dana kepada ‘Rentenir’ atau yang biasanya disebut ‘Koperasi Keliling’ untuk menambah modal usaha. Meski setiap hari setor dengan bunga sekitar 20 persen, masih saja banyak masyarakat yang meminjam.
“Ada lima tempat yang sudah pinjam,” ucapnya, Jumat (20/11).
Dia mengutarakan, peminjaman modal dengan koperasi keliling tersebut lebih mudah dari bank atau lainnya. Rata – rata pinjaman Rp1 juta terkadang lebih.
“Pinjaman Rp1 juta yang diberikan hanya Rp900 ribu dan dipotong fee jadi yang saya terima hanya Rp800 ribu. Maka saya tidak hanya meminjam di satu tempat bahkan sampai lima tempat. Hal ini, untuk mencukupi penambahan modal usaha saya,” ujarnya.
Lama cicilan pinjaman modal itu juga selama 1 bulan dan dirinya harus membayar setiap harinya sebesar Rp250 ribu untuk lima tempat.
“Saya sebenarnya tidak ingin meminjam dengan mereka (red.’Rentenir’), saya mau pinjam kemana lagi. Sementara saya butuh modal untuk memutar usaha saya,” ucapnya.
Sementara itu, beberapa minggu yang lalu, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Haripinto menyebutkan, pemerintah Indonesia telah mencanangkan bagi pengusaha kecil menengah untuk mendapatkan pinjaman di bank sebesar Rp25 juta dan dijamin oleh pemerintah. (NOVENDRA)