Tanjungpinang, (MK) – Asap tebal akibat pembakaran hutan di daerah Kalimantan dan Sumatera menyelimuti daerah Kota Tanjungpinang saat ini.
“Akibatnya jarak pandang saat ini mencapai 2 Km paling terendah dan juga telah mencemari udara di Tanjungpinang,” kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Ardhito Kamis (10/9).
Dikatakan Ardhito, asap kiriman Kalimantan dan Sumatera ini juga mulai terasa pada awal September 2015 lalu. Namun yang paling tebal asapnya yaitu pada hari ini (Kamis 10 September 2015).
“Kita belum tahu kapan normalnya kembali akibat asap tebal ini. Selagi masih terjadi pembakaran hutan disana (Kalimantan dan Sumatera), maka asapnya tetap menyelimuti kita karena dibawa angin,” ujarnya.
Namun kata dia, kecuali adanya angin kencang dan hujan maka asapnya bisa hilang. Tapi kapan turunnya hujan di Tanjungpinang persentasenya masih kecil, diprediksi akhir September.
“Oleh karena itu, BMKG Tanjungpinang mengimbau masayarakat Tanjungpinang untuk tidak membakar sampah maupun hutan,” ucapnya.
Terpisah, masyarakat Tanjungpinang, Edi mengaku merasakan sakit mata akibat asap kiriman dari Kalimantan dan Sumatera yang menyelimuti Kota Tanjungpinang ini.
“Akibat asap tebal pada hari ini, mata saya jadi sakit dan jarak pandang mulai kabur,” kata Edi.
Sebelumnya, kata Edi, Tanjungpinang merasa nyaman karena cuacanya cerah, namun hari ini sudah mulai gerah akibat asap.
“Ini akibat asap, semua kegiatan menjadi terganggu, apalagi bawa kendaraan bermotor roda dua,” ucapnya.
Semoga kondisi seperti ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Tanjungpinang kedepan atas asap tebal yang melanda Tanjungpinang ini. (AFRIZAL)
http://www.metrokepri.co.id/asap-kalimantan-dan-sumatera-selimuti-tanjungpinang/