Tanjungpinang, (MK) – Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal Kota Tanjungpinang mengadakan pelatihan daur ulang limbah beserta fasilitasi peralatan penunjang produksi bagi IKM Kota Tanjungpinang, di SMKN 3 Tanjungpinang, Rabu (16/9).
Pada pelatihan itu, tampak hadir Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH beserta Kepala SKPD, Camat dan Lurah di lingkungan Pemko Tanjungpinang.
Ketua panitia, Rahmat mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan bagi para pelaku IKM.
“Melalui peningkatan keterampilan SDM, pelaku IKM yang berdaya saing dalam menciptakan produk berbahan dasar limbah yang bernilai ekonomis tinggi, berkualitas dan berorientasi pada permintaan pasar,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah menyampaikan, sebentar lagi masyarakat Tanjungpinang menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada Desember ini.
“Dibanding daerah lain, dampaknya akan sangat terasa bagi Kota Tanjungpinang, mengingat posisi geografis kita berdekatan dengan negara tetangga,” ujar Lis.
Dia mengatakan, sudah menjadi tugas pemerintah, agar kebutuhan harus diperhatikan untuk menjadi acuan dalam membuat suatu perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
“Harus dipikirkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, jika produknya digunakan orang lain, itu artinya program pemerintah. Dengan adanya pelatihan – pelatihan semacam ini, dapat meningkatkan keahlian masyarakat,” katanya.
Lis berharap, peserta yang mengikuti pelatihan ini agar sampai selesai, sesuai dengan minat dan bakat. Program – program pelatihan yang diadakan pemerintah, mudah – mudahan dapat menumbuhkembangkan semangat dan jiwa entrepreneur, agar masyarakat bisa mandiri, tidak tergantung pada orang lain.
“Kedepannya, diharapkan dapat menghasilkan para pengusaha yang bisa berkembang dan dapat membangun Kota Tanjungpinang,” ucap Lis.
Pelatihan yang diikuti oleh 20 peserta ini, direncanakan dilaksanakan selama 5 hari. Peserta terdiri dari pelaku usaha dan calon pelaku usaha. Nara sumber didatangkan dari Balai Besar Industri Agro Bogor dan pelaku usaha kerajinan limbah di Kota Tanjungpinang. (ALPIAN TANJUNG)