Tanjungpiang, (MK) – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah membuka lokakarya perluasan fase 3 akselerasi penggunaan ARV sebagai pengobatan dan pencegahan HIV melalui layanan komprehensif selama 2 hari di Hotel Plaza Tanjungpinang, Selasa (23/6).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehataan Kota Tanjungpinang dan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI ini juga dalam rangka memerangi dan meminimalisasi penularan HIV. Pada acara tersebut, turut dihadiri oleh S.KM, M.Si, Narasumber dari Kemenkes RI, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dan Dinkes Provinsi Kepri, serta para stake holder yaitu LSM – LSM peduli AIDS.
Dalam sambutannya, Lis menekan kepada peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap HIV.
“Pengetahuan tentang HIV di masyarakat masih minim, sehingga perlu diberikan pemahaman tentang bahayanya dan cara penularan penyakit ini, sehingga tahu kemana mereka bisa mendapatkan konseling dan tentunya ada pendampingan oleh komunitas peduli AIDS,” katanya.
Kedepannya, kata Lis, perlu diadakan lebih banyak lagi sosialisasi tentang HIV/ AIDS kepada masyarakat awam yang melibatkan pemerintah daerah dan para stakeholder lainnya di lintas sektoral.
“Saya harapkan, lokakarya ini akan memberikan dampak baik kepada para peserta, fasilitator maupun dampak yang lebih luas kepada masyarakat,” ujar Lis.
Untuk diketahui, ARV (anti retroviral) sambung Lis, adalah sejenis obat yang diberikan kepada pengidap HIV supaya kekebalan tubuhnya meningkat sehingga dapat menekan pertumbuhan HIV dan menghindari penularan kepada orang lain. ARV diberikan secara berkesinambungan, tidak boleh putus – putus selama hidup penderita, sehingga diperlukan pendampingan oleh para stake holder secara berkelanjutan.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam menyampaikan, di Kota Tanjungpinang dalam kurun waktu tahun 2002 – 2015 terdapat 1.242 pengidap HIV.
“Dimana 508 diantaranya adalah penderita AIDS dan 222 diantaranya sudah meninggal dunia. Dari kondisi ini dapat kita lihat, bahwa pengidap HIV maupun AIDS terus bertambah dari waktu ke waktu,” katanya.
Dikatakan Rustam, HIV lebih cenderung terkena pada orang – orang dengan perilaku resiko tinggi. “Seperti PSK, pengguna narkoba. Namun sekarang telah menjangkiti golongan orang – orang resiko rendah, contohnya ibu rumah tangga dan bayi,” ucapnya. (AFRIZAL)