Tanjungpinang, (MK) – Gempa 6,2 SR dengan kedalam 89 Km yang mengguncang wilayah Kabupaten Alor, NTT pada (4/11) sekitar pukul 10.45 WIB kemarin, mengakibatkan ratusan rumah warga rusak.
Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat BNPB pada 5 Oktober 2015 pukul 19.00 WIB, gempa di Kabupaten Alor itu juga menyebabkan satu orang mengalami luka ringan, dan dua orang luka berat.
“Sedangkan, kerusakan rumah di Alor seperti kerusakan ringan terdapat 612 unut di Kecamatan Alor Timur. 3 unit di Kecamatan Alor Selatan, 33 unit di Kecamatan Alor Timur Laut, 1 unit di Kecamatan Lembur, 10 unit di Kecamatan Teluk Mutiara dan 8 unit di Kecamatan Alor Tengah Utara,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (5/11).
Sementara, rumah yang mengalami rusak berat yakni, 259 unit di Kecamatan Alor Timur, 1 unit di Kecamatan Alor Selatan, 20 unit di Kecamatan Alor Timur Laut, 3 unit di Kecamatan Lembur.
“Sedangkan, fasilitas pendidikan yang mengalami rusak berat yakni sebanyak 10 di Kecamatan Alor Timur dan satu rusak ringan di Kecamatan Alor Selatan,” ujarnya.
Selain itu, fasilitas kesehatan yang rusak berat terdapat sebanyak10 unit di Kecamatan Alor Timur. Fasilitas ibadah yang mengalami rusak berat yakni 19 terdapat di Kecamatan Alor Timur, 1 di Kecamatan Alor Timur Laut. Sedangkan untuk rusak ringan terdapat 1 di Kecamatan Alor Timur, 4 di Kecamatan Alor Timur Laut dan 2 di Kecamatan Alor Tengah Utara.
Dia mengatakan, upaya yang telah dilakukan yakni mengupdate data kerusakan akibat gempa dengan melibatkan SKPD di Kabupaten Alor. Membuka posko lapangan di 7 lokasi, yaitu di Kecamatan Alor Timur (4 posko), di Kecamatan Alor Selatan (2 posko) di Kecamatan Alor Timur Laut (1 posko) dan membuka posko tanggap darurat di Kabupaten Alor serta menyusun struktur organisasi tanggap darurat.
Selain itu, melakukan inventarisasi sumber daya, logpal dan obat – obatan serta alat kesehatan. Melaksanakan rapat koordinasi tingkat kabupaten terkait gempa yang terjadi.
“BPBD Kabupaten Alor membuka 2 lokasi posko pengungsi di Kecamatan Alor Timur dan di Kecamatan Teluk Mutiara (Kota),” katanya.
Saat ini, BPBD Provinsi NTT sedang mempersiapkan kebutuhan logistik jika diperlukan. Selain itu, Tim BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBD provinsi dan kabupaten serta pendampingan posko. (ALPIAN TANJUNG)
