Tanjungpinang, (MK) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang, mengklarifikasi informasi yang berkembang atas dugaan makelar kasus (Markus) yang dilakukan Lolita dalam perkara pidana narkotika dengan terdakwa Edi alias Apeng dan terdakwa Ani Lai alias Ana di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, belum lama ini.
“Dalam pertemuan ini, kami sengaja mengundang teman – teman media untuk meluruskan informasi yang berkembang dan tentang pemberitaan baru – baru ini,” ucap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanjungpinang, Heri Ahmad Pribadi SH, Senin (26/10).
Karena, Kajari Tanjungpinang ini menilai, ada beberapa hal yang kurang pas pada informasi dan pemberitaan tersebut.
“Kami tidak mengurangi kebebasan teman – teman media dalam menyajikan pemberitaan. Namun, pada kesempatan ini, kita ada hak jawab agar pemberitaan itu berimbang,” kata Heri.
Dia mengemukakan, dari hasil penelitian atas dugaan perkara pencemaran nama baik bawahannya yakni Kasi Pidana Umum (Kasi Pidum), Ricky Setiawan belum lama ini, ternyata Lolita itu sudah ada beberapa kasus penipuan dengan pihak lain sebelumnya.
“Kasus dugaan penipuan Lolita itu juga, sudah ditangani pihak Polres Tanjungpinang. Lolita tersebut, dilaporkan saksi Poiman atas kasus penipuan,” kata Kajari Tanjungpinang ini.
Dugaan penipuan yang dilakukan Lolita terhadap saksi Poiman itu dengan modus pinjaman di Bank BPR. “Sekali lagi, pada pertemuan kali ini, kami ingin persepsi yang sama dan berimbang, karena apa yang dilakukan Lolita itu, sudah merugikan keluarga terdakwa dan nama baik Kasi Pidum,” ujarnya.
Dia mengatakan, maka hal ini perlu dicermati. Tambah lagi pihaknya mempunyai bukti berupa sms dari Lolita yang mengaku sebagai Dewi.
“Serta membawa nama isterinya Kasi Pidum dan masih banyak rekaman sms lain yang kita miliki. Apabila penyidik Polres Tanjungpinang membutuhkan bukti ini, kita akan berikan,” ucapnya. (ALPIAN TANJUNG)
